Dari Jakarta Hingga London, Penggemar Liam Payne Berikan Penghormatan Terakhir

Karangan bunga dan penghormatan diletakkan untuk mengenang mantan penyanyi One Direction, Liam Payne, yang ditemukan tewas setelah jatuh dari balkon kamar hotel lantai tiga di Buenos Aires, di Manchester, Inggris, 21 Oktober 2024. (Phil Noble/REUTERS)

Alunan lagu One Direction terdengar di berbagai kota di seluruh dunia ketika para penggemar bernyanyi untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Liam Payne, salah satu mantan anggota boyband tersebut, yang tewas setelah jatuh dari hotelnya pekan lalu di Argentina.

Penggemar boyband One Direction berkumpul di berbagai belahan dunia untuk memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu anggotanya, Liam Payne, yang tewas setelah jatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina, Rabu (16/10) pekan lalu.

Di Jakarta, ratusan Directioners, sebutan bagi penggemar boyband itu, berkumpul untuk mendoakan dan mengenang mendiang Payne, Minggu (20/10). Mereka mengenakan pakaian berwarna hitam sambil membawa rangkaian bunga, salah satu dari mereka adalah Fenita.

“Kalau bagi orang, (dia mungkin) cuma orang biasa, tapi bagi aku, meskipun kita nggak saling kenal, dia itu – dia yang menemani aku di saat aku terpuruk, bahkan mungkin bisa dibilang nolongin hidup aku. Dia menyelamatkan aku, tapi aku minta maaf tidak bisa menyelamatkan dia,” komentarnya.

Penghormatan untuk mantan anggota band One Direction, Liam Payne, di Hard Rock Cafe di Piccadilly Circus, London, Inggris, 19 Oktober 2024. (Hollie Adams/REUTERS)

Sementara itu, di London, Inggris, penggemar Payne dan One Direction berkumpul di sekitar patung Peter Pan di Kensington Gardens, hari Minggu, untuk bernyanyi bersama dan mengenang Payne.

Sambil menangis, para penggemar menyanyikan lagu-lagu hits One Direction, seperti “History”, “Night Changes” dan “Story of My Life.” Sebelum meninggal, Payne diketahui menghadiri konser mantan rekan satu bandnya, Niall Horan, di Buenos Aires, awal Oktober lalu.

Penyelenggara acara untuk mengenang Payne di London, Hollie Owers, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka “berkumpul bersama sebagai sebuah keluarga”, karena memahami besarnya rasa kehilangan yang mereka rasakan.

“Saya sangat berharap mereka (keluarga dan orang terkasih Payne) melihat ini, dan merasakan rasa cinta (kami) untuk Liam, dan bahwa kami minta maaf karena hal ini tidak ditunjukkan sebelumnya, tapi kami sangat berharap ini dapat membawa sedikit kebahagiaan bagi mereka,” sebutnya.

Your browser doesn’t support HTML5

Dari Jakarta Hingga London, Penggemar Liam Payne Berikan Penghormatan Terakhir

Acara untuk mengenang Payne seperti yang digelar di Jakarta dan London juga diselenggarakan di Spanyol, Prancis, Filipina, Australia, dan Brazil.

Payne meninggal akibat berbagai trauma dan pendarahan yang dideritanya, menurut jaksa, Kamis (17/10). Jaksa menambahkan, penyelidikan sementara menunjukkan bahwa ia jatuh setelah penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Kamar hotelnya di CasaSur, Buenor Aires, ditemukan dalam keadaan “sangat berantakan” dengan perabotan yang hancur.

Para penyelidik di Argentina kini tengah berupaya merekonstruksi jam-jam terakhir sebelum Payne meninggal, setelah mengatakan bahwa kematian penyanyi itu kemungkinan terjadi usai ia mengalami semacam episode akibat penyalahgunaan narkoba.

One Direction meraih kesuksesan global setelah pebisnis musik terkemuka sekaligus tokoh televisi Simon Cowell mempertemukan Payne, Harry Styles, Zayn Malik, Niall Horan dan Louis Tomlinson dalam acara pencarian bakat X Factor Inggris pada tahun 2010.

Grup itu bubar pada tahun 2016, setahun setelah Zayn Malik keluar secara tiba-tiba dari boyband itu di tengah-tengah tur Asia. Masing-masing dari mereka kemudian memulai karier solo. Payne, yang dikenal lewat lagu “Strip Me Down”, pernah mengungkap ketidakpercayaan dirinya ketika membandingkan kesuksesan karier solonya dengan mantan rekan-rekan satu bandnya. [rd/ka]