Darurat Militer di Thailand
Para demonstran anti-kudeta mendorong polisi dalam sebuah protes di Monumen Kemenangan, Bangkok (27/5). (Reuters/Erik De Castro)
Polisi militer berjaga-jaga dalam demonstrasi anti-kudeta di Monumen Kemenangan di Bangkok (27/5). (AP/Sakchai Lalit)
Mantan menteri pendidikan Chaturon Chaisang, yang menolak menyerahkan diri pada militer setelah dipanggil, bereaksi saat tentara memasuki Klub Koresponden Asing di Bangkok (27/5). (Reuters/Damir Sagolj)
Seorang demonstran memegang kertas bertuliskan desakan atas penyelenggaraan pemilu dalam protes melawan kependudukan militer di Monumen Kemenangan di Bangkok (27/5). (Reuters/Athit Perawongmetha)
Tentara Thailand mengamankan jalan dekat Monumen Kemenangan di Bangkok (26/5). (AP/Wason Wanichakorn)
Seorang demonstran memakai masket bertuliskan pesan anti-kudeta dalam sebuah protes di Monumen Kemenangan di Bangkok (26/5).
Seorang demonstran membawa kertas bertuliskan "Bantu Kami Lindungi Demokrasi" dalam sebuah protes anti-kudeta di Monumen Kemenangan di Bangkok (26/5). (AP/Sakchai Lalit)
Para demonstran anti-kudeta mengolok-olok polisi anti-huru-hara dalam sebuah protes melawan kekuasaan militer di Monumen Kemenangan di Bangkok (26/5).
Polisi dan tentara berjaga-jaga dalam sebuah protes melawan kekuasaan militer di Monumen Kemenangan di pusat kota Bangkok (26/5).
Para tentara Thailand mengamankan alun-alun Monumen Kemenangan untuk menghalangi demonstran melakukan protes anti-kudeta di Bangkok (26/5). (AP/Wason Wanichakorn)
Jenderal Prayuth Chan-ocha berbicara pada awal konferensi pers pertamanya sejak kudeta Kamis lalu di Bangkok (26/5). (AP/Sakchai Lalit)