Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan prajurit TNI yang terlibat dalam insiden bentrokan di Kasonaweja, Mamberamo Raya, Papua, akhir pekan lalu, akan diproses hukum. Hal ini ditegaskannya ketika mendatangi lokasi bentrokan bersama Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw Senin siang (13/4). Bentrokan itu menewaskan tiga personil polisi dan melukai dua lainnya.
Pangdam menegaskan tidak akan melindungi prajurit yang salah. “Saya tegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan bagi kalian yang berbuat pelanggaran,” tegasnya.
Ditambahkannya, unsur pimpinan pos keamanan itu juga akan dievaluasi karena dinilai kurang mampu berkoordinasi dengan institusi kepolisian yang bertugas di lokasi yang sama. “Ini tidak boleh terjadi lagi. Semua anggota TNI di wilayah harus saling mengenal dengan rekan dari kepolisian. Bila kalian saling mengenal maka persoalan di lapangan akan cepat terselesaikan,” ujarnya di hadapan anggota-anggota Satgas Yonif 755 Kasonaweja.
BACA JUGA: Bentrokan TNI-Polri di Mamberamo Raya, Pangdam Cenderawasih Minta MaafPernyataan pers yang diterima VOA menyatakan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab juga meminta seluruh prajurit untuk memahami kearifan lokal masyarakat dan menjadikan tokoh-tokoh masyarakat sebagai orang tua “agar tidak salah melangkah saat melaksanakan tugas.”
Pengeroyokan Berujung Bentrok
Sedikitnya tiga personil polisi tewas dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan di Kasonaweja-Mambramo Raya, antara prajurit Pospam Satgas Yonif 755/Yalet dan personil Polres Mamberamo Raya. Berdasarkan informasi yang dihimpun VOA, bentrokan diketahui berawal dari pengeroyokan seorang personil polisi berinisial PD oleh sekitar sepuluh anggota Satgas Yonif 755 pada hari Jumat (10/4).
Pengeroyokan dilakukan karena PD diduga ingkar janji membayar ongkos sewa motor pada warga setempat, yang kemudian melapor ke Satgas Yonif 755. Tak terima dengan pengeroyokan PD itu, pada hari Sabtu (11/4) sekitar 20 personil polisi – termasuk PD – mendatangi Pospam Satgas Yonif 755 di Kasonaweja untuk menyelesaikan masalah ini. Beberapa anggota Pospam tidak menerima hal ini dan memukul pimpinan kelompok yang datang itu, dan berujung pada pengejaran dan penembakan.
Tim investigasi gabungn TNI-Polri masih melakukan pemeriksaan oknum TNI yang terlibat dalam insiden bentrokan tersebut. [em/pp]