Dalam debat calon presiden AS yang digelar pada Kamis (27/6) malam, jurnalis Jake Tapper dari CNN mengajukan pertanyaan mengenai imigrasi kepada kedua kandidat: “Mengapa para pemilih harus mempercayai Anda untuk menyelesaikan krisis ini?”
Meskipun pada bulan Desember terjadi rekor jumlah migran yang melintasi perbatasan selatan secara ilegal, namun jumlah tersebut telah menurun. Salah satu alasannya adalah perintah eksekutif yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada awal Juni yang untuk sementara membatasi kelayakan suaka di perbatasan AS-Meksiko setiap kali jumlah migran yang menyeberang secara tidak sah atau tanpa izin mencapai rata-rata harian sebanyak 2.500 orang.
Presiden Biden mengatakan pemerintahannya berupaya mengubah situasi di perbatasan.
BACA JUGA: AS: Bukti Menguat bahwa ISIS Tengah Menyasar Wilayah Perbatasan Selatan“Kami bekerja keras untuk meloloskan perjanjian bipartisan yang tidak hanya mengubah semua itu… Saya telah mengubahnya sedemikian rupa sehingga Anda sekarang berada dalam situasi di mana terdapat 40% lebih sedikit orang yang melintasi perbatasan secara ilegal,” kata Biden.
Biden berbicara tentang perintah eksekutifnya pada bulan Juni yang bertujuan untuk mengurangi penyeberangan perbatasan secara ilegal.
Trump menjawab dengan menyalahkan Biden karena menghapuskan Title 42, sebuah kebijakan kesehatan masyarakat yang memungkinkan Amerika Serikat dengan cepat mengusir migran ke negara asal mereka atau kota-kota perbatasan Meksiko. Perintah itu diberlakukan selama pandemi COVID-19.
“Dia memutuskan untuk membuka perbatasan kita, membuka negara kita bagi orang-orang yang berasal dari penjara, orang-orang yang berasal dari rumah sakit jiwa,” kata Trump.
Polisi perbatasan AS menghadapi kurang dari 2.400 migran dalam satu hari pada hari Rabu (26/6), turun dari 3.800 pada awal Juni. [lt/rs]