Deforestasi Amazon Capai Rekor pada Paruh Pertama 2022 

Area yang terbakar di hutan hujan Amazon terlihat di Prainha, negara bagian Para, Brazil. (Foto: AP)

Deforestasi atau penggundulan hutan tropis Amazon di Brazil mencapai rekor tertinggi selama enam bulan pertama tahun ini menyusul dihancurkannya area yang berukuran lima kali lebih besar dari Kota New York itu, menurut data awal pemerintah pada hari Jumat (8/7).

Dari Januari hingga Juni, 3.988 km persegi lahan dibuka di wilayah tersebut, menurut badan penelitian ruang angkasa nasional, Inpe.

Pembukaan lahan tersebut berarti meningkat 10,6 persen dari bulan yang sama tahun lalu dan level tertinggi untuk periode itu sejak badan itu mulai menyusun seri data DETER-B saat ini pada pertengahan 2015.

Pemandangan udara dari sebidang hutan Amazon yang baru-baru ini ditebangi oleh penebang dan petani di dekat kota Novo Progresso, negara bagian Para, Brazil, 22 September 2013. (Foto: Reuters)

Amazon, hutan tropis terbesar di dunia, mengandung sejumlah besar karbon, yang dilepaskan saat pepohonan dihancurkan, menghangatkan atmosfer dan mendorong perubahan iklim.

Deforestasi merayap lebih dalam ke dalam hutan. Dalam enam bulan pertama tahun ini, negara bagian Amazonas, di jantung hutan tropis, mencatat lebih banyak kerusakan daripada negara bagian mana pun untuk pertama kalinya.

Seorang saksi mata Reuters pada Jumat melihat beberapa daerah yang baru-baru ini ditebangi di dekat jalan raya barat ibu kota negara bagian Amazonas, Manaus, di mana hutan rimbun telah berubah menjadi hamparan yang dipenuhi dengan pohon-pohon kering yang tumbang.

BACA JUGA: Angka Deforestasi di Hutan Amazon Catat Rekor Tertinggi pada Januari

Deforestasi yang meningkat tahun ini juga memicu tingkat kebakaran yang luar biasa tinggi, yang kemungkinan akan memburuk pada bulan-bulan mendatang, kata Manoela Machado, peneliti kebakaran hutan dan deforestasi di Pusat Penelitian Iklim Woodwell dan Universitas Oxford.

Brazil mencatat jumlah kebakaran tertinggi di Amazon untuk bulan Juni dalam 15 tahun, meskipun kebakaran tersebut adalah sebagian kecil dari apa yang biasanya terlihat ketika kebakaran memuncak pada bulan Agustus dan September, menurut data Inpe.

Umumnya, setelah pelaku pembalakan mengambil kayu berharga, para peternak dan perampas tanah membakar lahan untuk membuka lahan pertanian. [lt/ah]