Sebagai kandidat presiden, Joe Biden banyak mengisi kampanye pemilu tahun lalu dengan mengumbar janji. Itu umum dilakukan para kandidat. Kini, mendekati hari ke-100 masa jabatannya - tonggak yang secara umum ditetapkan untuk menilai kinerja presiden – Biden telah memenuhi banyak janji kampanyenya, tetapi sebagian lainnya, belum.
Janji kampanye presiden dapat dibagi menjadi tiga, terlepas dari bidang kebijakannya.
Ada janji yang sangat mudah dipenuhi, bisa diwujudkan Biden "pada Hari Pertama" dengan menandatangani undang-undang atau menerbitkan keputusan. Sampai 15 April, Biden telah menandatangani 49 keputusan dan memorandum eksekutif, jauh lebih banyak dari pendahulunya: Donald Trump yang membuat 36 keputusan, Barack Obama, 34, dan George W. Bush dengan 12 keputusan.
BACA JUGA: Tandai 100 Hari Pertama Pemerintahannya, Biden Siap Pidato di KongresAda janji yang agak lebih sulit dipenuhi, meskipun masih dalam lingkup satu-satunya cabang eksekutif, yaitu perubahan kebijakan dan prakarsa lain yang membutuhkan waktu untuk diwujudkan tetapi bisa dicapai tanpa masukan dari anggota Kongres.
Terakhir, ada janji besar transformasi hubungan antar dua partai besar. Biden mengatakan akan berusaha menyatukan Partai Republik dan Demokrat untuk bekerja secara bipartisan mengenai masalah-masalah yang penting bagi negara.
Dalam berbagai bidang kebijakan, Biden menyelesaikan sebagian besar masalah dalam kategori pertama, dan beberapa dalam kategori kedua. Tetapi upaya mencapai keberhasilan bipartisan di Kongres hampir semuanya sia-sia.[ka/lt]