Seminggu sebelum mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden pada Januari tahun lalu, sebanyak 10 anggota DPR AS asal Partai Republik bergabung dengan anggota Partai Demokrat yang lain untuk bersama melancarkan upaya pemakzulan terhadap Trump.
Upaya tersebut diambil setelah Trump dinilai telah memprovokasi terjadinya serangan terhadap Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
BACA JUGA: Mantan Pengacara Trump Giuliani Beri Kesaksian di GeorgiaLebih dari satu setengah tahun kemudian, Trump melakukan pembalasan terhadap para anggota kongres yang hendak memakzulkan dirinya pasca pemberontakan 6 Januari tersebut.
Empat dari 10 anggota kongres itu memilih pensiun ketimbang menghadapi kandidat yang didukung Trump dalam pemilihan pendahuluan perwakilan partai yang sulit. Sementara empat anggota lainnya mengalami kekalahan dalam persaingan dalam pemilihan pendahuluan tersebut. Mereka kalah bersaing dari kandidat yang didukung Trump dalam beberapa bulan terakhir.
Hanya dua dari 10 penentang Trump itu yang kini tersisa dan akan memasuki pemilu sela pada November nanti, untuk menghadapi lawan mereka dari Partai Demokrat.
BACA JUGA: Pengecam Nomor Satu Trump Kalah di Pemilu PendahuluanPenentang Trump yang paling vokal adalah Liz Cheney, anggota DPR dari negara bagian Wyoming. Ia kalah telak dalam pemilihan pada Selasa (16/8) dari Harriet Hageman, seorang kandidat yang didukung oleh Trump. Hageman merangkul klaim Trump yang tanpa bukti bahwa dirinya telah dicurangi dalam pemilihan presiden pada 2020 lalu.
Cheney memainkan peranan penting dalam penyelidikan kongres terhadap serangan 6 Januari di Gedung Kapitol dan pada usaha Trump untuk membalikkan hasil pemilihan setelah ia mengalami kekalahan pada pemilihan presiden November 2020 lalu. [jm/ka/rs]