Indonesia harus bersiap menghadapi perubahan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat jika ingin berhasil berkompetisi dengan negara-negara asean di masa depan. Hal tersebut disampaikan Senior Advisor Menteri luar Negeri Amerika, David Thorne dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis (3/3) siang.
Thorne berada di Jakarta untuk mengadakan roadshow American Innovation yang meyampaikan informasi dan kiat-kiat berinovasi dalam bisnis digital bagi wirausahawan muda Indonesia. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan US-ASEAN di Amerika serikat bulan Februari lalu.
"Yang ingin kita coba lakukan adalah membantu Indonesia dengan misi dan visinya untuk meningkatkan ekonomi digital dan kewirausahaannya serta inovasi," papar Thorne.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Thorne membawa delegasi bisnis digital yang terdiri dari perwakilan IBM, Qualcomm, dan eBay. Perwakilan-perwakilan ini merupakan delegasi pertama dari rangkaian roadshow inovasi amerika yang akan mengunjungi negara-negara ASEAN untuk mempromosikan inovasi dan kewirausahaan sebagai alat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Wakil Presiden Direktur Qualcomm, Susie Armstrong menilai Indonesia merupakan negara besar di kawasan ASEAN yang memiliki banyak orang-orang kreatif dan inovatif. Ia mengajak wirausahawan Indonesia untuk bekerjasama dengan Qualcomm.
Sementara, wirausahawan Indonesia Shinta Dhanuwardoyo menilai Indonesia bisa mengambil banyak hal positif dari forum ini.
"Untuk seorang entrepreneur yang paling penting adalah networking.. yang lain-lain juga penting seperti financing trus ide yang brilian.. tapi kita bisa memulai sesuatu kalo kita punya network.. dengan network kita bisa punya banyak cara segala macam jalan untuk solving the problem,” ujar Shinta.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan setelah pertemuan US ASEAN Februari lalu. Thorne berada di Indonesia sejak 2 Maret hingga 7 Maret mendatang. Setelah Jakarta, Thorne beserta rombongannya akan melanjutkan kunjungannya ke Vietnam dan Filipina.