Delegasi dari 100 negara lebih dan PBB, bersama Lembaga Swadaya Masyarakat serta kelompok-kelompok aktivis di Laos minggu ini akan menetapkan serangkaian sasaran bagi pelaksanaan Konvensi Mesiu Rumpun yang menjadi undang-undang internasional pada 1 Agustus.
Perjanjian itu melarang bom rumpun, yang diperkirakan telah membunuh puluhan ribu orang sipil di seluruh dunia, sehingga ke negara-negara yang terkena serangan bom untuk layak mendapat bantuan keuangan.
The Vientiane Declaration and Action Plan yang dikeluarkan pada hari terakhir pertemuan hari Jumat, memberi negara-negara penandatangan waktu satu tahun untuk mengembangkan rencana membersihkan lahan dan membantu para korban dan 10 tahun untuk menghancurkan bom-bom rumpun itu.
Laos, yang diselimuti bahan peledak militer Amerika pada awal tahun 1970-an, dipilih menjadi tuan rumah pertemuan Konvensi Internasional tentang bom rumpun.