Demam Berdarah Semakin Jadi Masalah di Amerika

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (foto: dok).

Demam berdarah, penyakit tropis yang sebelumnya terbatas ditemukan hanya di Afrika dan Asia, semakin menjadi masalah di Amerika.
Donald Shepherd dari Universitas Brandeis sewaktu berbicara kepada VOA melalui Skype mengatakan, demam berdarah telah diberantas di benua Amerika selama beberapa waktu, tetapi sayangnya penyakit tersebut muncul kembali dan bahkan secara umum semakin berkembang. Ia dan para sejawatnya meneliti beban ekonomi demam berdarah bagi Puerto Rico, wilayah Amerika di Karibia. Shepherd mengatakan angka yang mereka temukan sangat mengejutkan.

“Biaya ekonomi demam berdarah rata-rata 40 juta dolar per tahun. Bagi Puerto Rico, ini jumlah yang sangat besar,” ujar Shepherd.

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Wabah demam berdarah biasanya terjadi setelah banyak hujan pada musim panas, yang menimbulkan banyak genangan air tempat nyamuk pembawa virus tersebut berkembang biak.

Demam berdarah dapat menimbulkan demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri otot dan sendi yang parah, hilang selera makan dan kelelahan. Pada banyak bagian di Asia dan Afrika di mana demam berdarah masih mewabah, penyakit ini bisa mematikan.

Lebih jauh, Shepherd menuturkan, “Gambaran mengenai demam berdarah ini adalah sesuatu yang disebut oleh pakar mikrobiologi sebagai penambahan antibodi. Misalnya, jika kita pernah mengidap salah satu serotipe demam berdarah dan kemudian terkena lagi, maka pada waktu terserang kedua kalinya, sakitnya lebih parah daripada yang sebelumnya.”

Para pakar mengatakan orang biasanya bisa sembuh dari demam berdarah yang parah, meskipun tidak minum obat untuk mengatasi virus. Tetapi, mereka memerlukan perawatan medis yang baik, khususnya pemantauan cairan tubuh dengan cermat, dan diagnosis yang tepat mengenai demam tinggi yang terjadi, yang biasanya keliru dianggap disebabkan oleh penyakit lain.

Dokter Dan Stinchcomb adalah CEO Inviragen, perusahaan farmasi yang membuat vaksin untuk berbagai jenis virus demam berdarah. Ia mengatakan membuat vaksin yang aman merupakan tantangan besar.

“Demam berdarah merupakan masalah yang mempengaruhi berbagai kelompok usia di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, ini kebanyakan merupakan penyakit pada anak-anak, tetapi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan serta berbagai bagian Asia lainnya, penyakit ini juga bisa dialami orang-orang dewasa,” paparnya.

Para pakar menyatakan bahwa karena biaya mengobati pengidap demam berdarah sangat tinggi, penting sekali bagi negara-negara yang terimbas oleh penyakit ini untuk memperkokoh pengawasan tradisional penyakit ini, pencegahan dan upaya-upaya pengendaliannya, hingga ada obat atau vaksin yang tersedia untuk mengatasi virus penyebabnya.