Demo di Argentina Jelang Pemungutan Suara Soal Aborsi

Para aktivis pro-aborsi berdemonstrasi di luar gedung Kongres Argentina di mana para legislator membahas rancangan undang-undang untuk mengesahkan aborsi, di Buenos Aires, Argentina, Selasa, 29 Desember 2020. (Foto: AP)

Di Buenos Aires, demonstran yang mendukung dan menentang Rancangan Undang-undang (RUU) hak aborsi berdemonstrasi di luar gedung badan legislatif negara itu, Selasa (29/12). RUU itu sedang diperdebatkan di Senat.

Nasib hak aborsi legal yang selama puluhan tahun diperjuangkan organisasi perempuan Argentina, sedang dipertimbangkan oleh Senat. Mereka akan mengadakan pemungutan suara yang dapat mengubah penilaian tentang aborsi di negara-negara yang umumnya masih menganggap tindakan itu ilegal.

Ratusan aktivis yang mengenakan saputangan hijau meneriakkan slogan-slogan pro-aborsi. Gerakan feminis Argentina menuntut aborsi legal selama lebih dari 30 tahun. Mereka mengatakan persetujuan RUU itu dapat menandai titik balik di Amerika Latin, di mana pengaruh Gereja Katolik Roma selama ini mendominasi.

Juga berkumpul di luar Gedung badan legislatif itu, kelompok yang menyebut anggotanya sebagai "pembela dua nyawa." Dengan membawa bendera Argentina dan saputangan biru langit, mereka berdoa agar undang-undang itu tidak disetujui.

Sekarang ini, Argentina menghukum perempuan dan mereka yang membantu perempuan melakukan aborsi. Satu-satunya pengecualian adalah kasus yang melibatkan perkosaan atau risiko bagi kesehatan ibu. Menurut aktivis, bahkan pengecualian ini tidak diterapkan di beberapa provinsi.

Aborsi sebagian besar tetap ilegal di wilayah tersebut kecuali di Uruguay, Kuba, Mexico City, negara bagian Oaxaca di Meksiko, Antilles, dan Guyana Prancis.[ka/ft]