Keluarga Korban Pesawat MH17 di Ukraina Demo Jelang Pengadilan

Keluarga korban kecelakaan pesawat MH17 meltakkan 298 kursi kosong di luar kedutaan Rusia di Belanda, Minggu (8/3).

Keluarga dari para korban kecelakaan pesawat Malaysian Airlines nomor penerbangan MH17, Minggu (8/3), meletakkan 298 kursi kosong di luar kedutaan Rusia di Belanda, sehari sebelum empat orang akan disidang di Den Haag atas dugaan keterlibatan mereka dalam jatuhnya pesawat jet tersebut.

Deretan kursi lipat berwarna putih diatur sedemikian rupa sehingga mirip deretan kursi pesawat.

Pesawat Malaysian Airlines itu jatuh di wilayah Ukraina yang dikuasai para separatis pro-Rusia pada Juli 2014. Rusia telah membantah tuduhan pihaknya terlibat dalam insiden itu, tapi keluarga para korban menyerukan Moskow untuk berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan yang menewaskan ke-298 orang di dalamnya itu.

Termasuk di antara para korban adalah 196 warga negara Belanda, 43 warga negara Malaysia, dan 28 warga negara Australia.

Sander Van Luik, saudara salah seorang korban mengatakan, aksi demo itu untuk menegaskan bahwa mereka berpendapat Rusia memiliki sejumlah jawaban atas pertanyaan terkait insiden ini.

Dua penyelidik independen menyimpulkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh dengan sebuah rudal anti-pesawat yang dikirim ke Ukraina oleh Rusia untuk membantu para separatis pro-Rusia melawan Ukraina. Rusia telah membantah pihaknya menyediakan bantuan keuangan atau militer kepada para separatis di Ukraina.

Tiga warga negara Rusia, Igor Girkin, Sergei Dubinsky, dan Oleg Pulatov serta seorang separatis Ukraina, Leonid Kharchenko, adalah empat orang yang akan diadili Senin (9/3), namun tidak ada satupun dari mereka di perkirakan akan hadir di pengadilan. Jika para terdakwa tidak mengirimkan kuasa hukum mereka, pengadilan akan berlangsung secara in absentia. [ab/uh]