Demo menentang Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan di New Delhi berubah menjadi kekerasan pada Minggu (15/12). Polisi memasuki sebuah kampus dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan para mahasiswa yang sedang berdemonstrasi.
Para mahasiswa Universitas Jamia Millia Islamia melaporkan polisi menembakkan gas air mata di perpustakaan dan memukuli mahasiswa dengan pentungan sebelum menutup semua gerbang kampus. Sedikitnya 24 mahasiswa dirawat di sebuah rumah sakit di Delhi.
Penyelenggara aksi menyalahkan pihak luar atas kekerasan itu. Mereka mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka hanya mendukung protes-protes damai tanpa kekerasan.
Sebelumnya pada hari yang sama, tiga bus di New Delhi dibakar. Polisi mengatakan tiga petugas cedera dalam insiden itu.
Demo-demo di ibu kota itu terjadi ketika negara bagian Assam di India timur laut terus memprotes UU itu. Warga Assam khawatir UU itu akan memberikan kewarganegaraan kepada puluhan ribu migran Hindu yang tinggal secara ilegal di kawasan mereka.
Undang-undang kewarganegaraan baru India memberikan kewarganegaraan India untuk enam kelompok agama dari Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan, termasuk Hindu dan Kristen, tetapi tidak bagi Muslim. [vm/ft]