Demo Warnai Hari Daging Anjing di Korea Selatan

Aktivis vegetarian Korea Selatan mengenakan kostum merah dengan kepala anjing, berunjuk rasa menentang budaya Korea Selatan makan daging anjing di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 16 Juli 2020.

Sejumlah aktivis mengenakan topeng anjing dan menggelar adegan pemakaman anjing dalam demonstrasi menentang konsumsi daging anjing di Korea Selatan, Kamis (16/7), hari pertama dari tiga hari penyelenggaraan "Hari Daging Anjing."

Setiap tahun, pada musim panas, Korea Selatan melangsungkan "Hari Daging Anjing" selama tiga hari berturut-turut. Salah satu Kamis pada musim itu ditetapkan sebagai "Hari Daging Anjing", hari pertama dari tiga hari terpanas di Korea Selatan.

Banyak warga Korea Selatan meyakini, memakan daging anjing atau sup ayam pada tiga hari itu memberi mereka kekuatan mengatasi hawa panas. Hari daging anjing di Korea Selatan, pada prinsipnya serupa dengan festival daging anjing yang diselenggarakan setiap tahun di China.

Aktivis hak-hak hewan Korea Selatan berunjuk rasa menentang budaya Korea Selatan memakan daging anjing di dekat Gedung Biru Kepresidenan Korea Selatan di Seoul, Kamis, 16 Juli 2020.

Pada sebuah aksi demo di bagian tengah Seoul, sekitar 10 aktivis mengusung poster-poster bertuliskan “Tidak ada anjing yang bisa dimakan di dunia.” Poster-poster itu menyertakan gambar buah-buahan yang menurut para aktivis tersebut seharusnya dikonsumsi pada hari itu, dan bukan daging anjing.

Sebelumnya pada hari yang sama, sekitar 20 aktivis menggelar protes daging anjing serupa di dekatnya. Mereka menggelar adegan upacara pemakaman anjing. Para aktivis itu membungkuk untuk memberi penghormatan dan meletakkan bunga-bunga berwarna putih di hadapan foto seekor anjing. Mereka juga mengusung poster-poster yang menggambarkan anjing-anjing kecil dalam kandang yang disertai kalimat “Hentikan Konsumsi Daging Anjing”.

Seorang koki bersiap menyajikan semangkuk sup ayam di restoran lokal di Seoul, Korea Selatan, 11 Juli 2011. (Foto: dok). Restoran yang menyajikan daging anjing semakin tidak populer di Korea Selatan.

Daging anjing tidak secara terang-terangan dilarang dikonsumsi di Korea Selatan. Restoran-restoran yang menyajikan menu daging anjing juga semakin tidak populer di negara itu, karena kini banyak anak muda yang lebih menganggap anjing sebagai hewan peliharaan dan bukan hewan yang dagingnya bisa konsumsi.

Sebuah survei pada 2018 menunjukkan, sekitar 80 persen warga Korea Selatan tidak mengonsumsi daging anjing sama sekali selama setahun sebelumnya. Namun masih banyak warga negara itu yang menentang pelarangan konsumsi daging anjing, Mereka menganggap, larangan itu seperti menyerah pada tekanan negara-negara Barat. Banyak orang tua di Korea Selatan meyakini daging anjing dapat meningkatkan stamina seksual. [ab/uh]