Partai Demokrat di Kongres mendesak Presiden Donald Trump untuk campur tangan pada Senat yang dikuasai Partai Republik dan menuntut pengesahan undang-undang bipartisan untuk memperluas pemeriksaan latar belakang bagi pembelian senjata.
"Presiden Trump jika Anda mengumumkan dukungan Anda, kami bisa melakukan sesuatu yang luar biasa bagi rakyat Amerika. Sekarang Saatnya untuk bertindak," kata pemimpin fraksi minoritas Senat Chuck Schumer.
Kongres kembali ke Capitol setelah jeda selama enam minggu, dengan agenda teratas rancangan undang-undang kekerasan senjata. Sementara itu sekelompok wali kota AS, mendesak anggota parlemen untuk menyetujui RUU pemeriksaan latar belakang yang telah disahkan DPR. Undang-undang tersebut akan memperluas pemeriksaan latar belakang mencakup penjualan pribadi, seperti yang memungkinkan seorang laki-laki bersenjata di Texas Barat yang diduga membeli senjatanya sebelum membunuh tujuh orang bulan lalu.
Pemimpin fraksi Mayoritas di Senat, Mitch McConnell, telah menjelaskan tidak akan mengambil tindakan mengenai senjata tanpa komitmen Trump menandatangani RUU menjadi undang-undang.
Tetapi Trump sebelumnya berubah-ubah sikap mengenai senjata, awalnya mengatakan terbuka untuk mempertimbangkan RUU latar belakang kepemilikan senjata atau tindakan lainnya guna mengatasi kekerasan senjata, namun kemudian mundur setelah berbicara dengan Asosiasi Senjata Nasional dan pelobi senapan lainnya.[my/pp]