Demonstran Albania Lempar Bom Molotov ke Gedung Pemerintah

Sejumlah polisi tetap berjaga di tengah demonstrasi yang dilakukan kubu oposisi antipemerintah di Kantor Perdana Menteri Albania di Tirana, pada 20 Februari 2024. (Foto: Reuters/Florion Goga)

Demonstran oposisi pada Selasa (20/2) malam melempari gedung pemerintah Albania dengan bom molotov dan batu. Mereka menuduh pejabat negara terlibat kejahatan yang terorganisir dan korupsi setelah pemimpin mereka dijadikan tahanan rumah.

Lebih dari 1.000 petugas polisi yang menjaga gedung tetap berada dalam formasi di balik penghalang, sementara demonstran melempar proyektil. Sebagian demonstran lalu merobohkan penghalang itu, tetapi tidak terjadi bentrokan atau kekerasan lebih lanjut.

Ribuan pendukung oposisi Partai Demokrat (PD) memrotes penahanan pemimpin partai tersebut, Sali Berisha. Ia menjadi tahanan rumah sejak 31 Desember tahun lalu.

BACA JUGA: Larangan Mata Uang Dinar Serbia di Kosovo Picu Protes Etnis Serbia

Berisha, 79, sedang diselidiki atas dugaan korupsi sewaktu menjabat sebagai perdana menteri antara 2005-2013. Jaksa belum memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan resmi terhadap Berisha atau membatalkannya.

Berisha membantah melakukan kesalahan dan menuduh Perdana Menteri Edi Rama melakukan balas dendam politik untuk membungkam lawan-lawannya. Rama telah membantah tuduhan itu.

Partai oposisi PD menuduh Rama melakukan nepotisme dan korupsi sehingga, menurut mereka, mendorong banyak generasi muda beremigrasi demi kehidupan yang lebih baik di Eropa Barat.

Rama, yang menjabat perdana menteri untuk ketiga kali, membantah semua tuduhan korupsi. Pada hari protes di Tirana, ia sedang melakukan kunjungan kerja di Ankara di mana ia bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan. [ka/jm]