Demonstran Anti-Reformasi Peradilan di Israel Kembali Turun ke Jalan

Ribuan demonstran yang menolak reformasi peradilan di Israel turun ke jalan di ibu kota Tel Aviv Sabtu malam (18/3).

Ribuan demonstran dari dua pihak yang saling bertolak belakang terkait reformasi peradilan di Israel sama-sama turun ke jalan di ibu kota Tel Aviv Sabtu malam (18/3), sementara polisi berjaga-jaga untuk mencegah terjadinya konfrontasi dan aksi kekerasan apapun.

Pendukung pemerintah, yang sebagian mengenakan topeng agar tidak teridentifikasi, menyampaikan pernyataan-pernyataan menghina terhadap demonstran anti-pemerintah.

Demonstrasi telah memasuki minggu ke sebelas sejak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendorong perombakan hukum. Mereka yang menentang menilai langkah itu akan melemahkan Mahkamah Agung dan membahayakan kebebasan dasar negara. Mereka juga menilai Netanyahu, yang diadili karena korupsi, memiliki konflik kepentingan.

BACA JUGA: Sekutu-sekutu Netanyahu Dorong RUU untuk Lemahkan MA

Netanyahu dan sekutu-sekutu koalisi ultranasionalis dan agama telah menyatakan bahwa sistem peradilan saat ini telah memberi kekuasaan yang lebih besar pada hakim dan penasehat hukum pemerintah, terkait pembuatan undang-undang dan pemerintahan.

Netanyahu Rabu lalu (15/3) menolak proposal kompromi yang disampaikan Presiden Isaac Herzog untuk menyelesaikan kebuntutan yang membuat negara itu kacau balau dan menuai kritik internasional.

Parlemen Israel pada 13 Maret menyetujui RUU yang akan mempersulit upaya penggulingan Netanyahu atas tuduhan korupsi terhadapnya. [em/jm]