Pihak berwenang Mesir akan mengambil langkah-langkah darurat dan memberlakukan jam malam di Port Said, Ismailia, dan Suez mulai hari Senin (28/1).
Demonstran dan polisi bentrok di Kairo Senin pagi, setelah presiden Mohamed Morsi mengumumkan undang-undang darurat 30 hari di tiga negara bagian yang menjadi pusat kerusuhan anti-pemerintah.
Dalam pidato televisi Minggu malam, Morsi mengatakan, pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah darurat dan memberlakukan jam malam di Port Said, Ismailia, dan Suez, mulai hari Senin.
Morsi juga menyerukan dialog nasional dan mengundang kelompok dan politisi oposisi untuk menghadiri pertemuan dengannya hari Senin. Oposisi utama Front Penyelamatan Nasional mengatakan, tidak akan ikut karena ajakan Morsi tidak tulus.
Koresponden VOA di Kairo Alizabeth Arrott mengatakan, kelompok-kelompok oposisi lain juga menolak berpartisipasi ditengah-tengah berlanjutnya pertumpahan darah.
Hari Senin kabinet Mesir menyetujui RUU yang memungkinkan Morsi mengerahkan tentara untuk membantu polisi menjaga keamanan, termasuk dengan menahan warga sipil.
Dalam pidato televisi Minggu malam, Morsi mengatakan, pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah darurat dan memberlakukan jam malam di Port Said, Ismailia, dan Suez, mulai hari Senin.
Morsi juga menyerukan dialog nasional dan mengundang kelompok dan politisi oposisi untuk menghadiri pertemuan dengannya hari Senin. Oposisi utama Front Penyelamatan Nasional mengatakan, tidak akan ikut karena ajakan Morsi tidak tulus.
Koresponden VOA di Kairo Alizabeth Arrott mengatakan, kelompok-kelompok oposisi lain juga menolak berpartisipasi ditengah-tengah berlanjutnya pertumpahan darah.
Hari Senin kabinet Mesir menyetujui RUU yang memungkinkan Morsi mengerahkan tentara untuk membantu polisi menjaga keamanan, termasuk dengan menahan warga sipil.