Ratusan demonstran di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, Rabu (18/11), bentrok dengan polisi ketika mereka menyerukan pengunduran diri Presiden Jovenel Moise di tengah berbagai tudingan korupsi terhadapnya.
Demonstran membakar ban-ban di jalan dan melemparkan barang-barang ke arah polisi, yang membalas dengan melepaskan tembakan dengan peluru tajam dan gas air mata.
Demonstrasi ini terjadi pada hari libur nasional untuk memperingati 217 tahun pertempuran terakhir dalam Revolusi Haiti di mana warga lokal mengalahkan pasukan ekspedisi Perancis pimpinan Napoleon Bonaparte.
Ketika demonstrasi bergulir menjadi aksi kekerasan, Presiden Jovenel Moise, di bawah penjagaan ketat aparat keamanan, menyampaikan rasa hormat pada para pahlawan kemerdekaan dengan meletakkan karangan bunga di Mausoleum Nasional.
Para demonstran berupaya mencapai kawasan itu tetapi aparat keamanan menjaga ketat kawasan itu beberapa blok sebelum lokasi peringatan.
Menurut wartawan Associated Press yang ada di lokasi, sedikitnya satu orang tertembak di bagian kepala dalam bentrokan itu.
Haiti telah diguncang sejumlah demonstrasi jalanan yang menuntut pengunduran diri Moise di tengah tuduhan bahwa ia telah salah mengelola perekonomian negara dan gagal meminta pertanggungjawaban mereka-mereka yang melarikan bantuan internasional bernilai miliaran dolar ke berbagai rekening bank di luar negeri.
Haiti juga sedang menghadapi kebuntuan politik karena tidak memiliki parlemen dan dan pemerintahan dijalankan berdasarkan Dekrit Presiden Moise.[em/pp]