Sejumlah aktivis Prancis, pada Kamis (8/2), melakukan aksi protes untuk menghormati 900 perempuan yang tewas dibunuh oleh pasangan mereka selama masa kepresidenan Emmanuel Macron.
Sebuah poster sepanjang 15 meter yang dibubuhi nama dan usia para korban ditampilkan dalam aksi tersebut beserta lilin yang menyala yang mewakili setiap perempuan yang tewas dibunuh.
Protes ini dilakukan di alun-alun Trocadero dengan latar belakang Menara Eiffel.
BACA JUGA: Dua LSM Klaim Perancis Bantu Operasi Intelijen Mesir di Pengadilan HAM Eropa"Prancis, negara yang menjunjung hak asasi manusia adalah negara di mana seorang pria dapat membunuh seorang perempuan setiap dua atau tiga hari. Sejak 2017, yang menjadi periode pertama Emmanuel Macron di mana ia mengatakan kekerasan terhadap perempuan merupakan isu penting nasional, kita telah memiliki 900 kasus femisida, dan tidak ada satupun pernyataan yang Macron atau pemerintahannya sampaikan kepada keluarga korban," ujar seorang aktivis Celia Levi.
Para aktivis menuntut agar pemerintah mengambil tindakan yang lebih signifikan untuk mengatasi kekerasan berbasis gender.
Mereka mengatakan Presiden Macron tidak memiliki "kemauan politik" dan tidak mengerahkan cukup sumber daya untuk memerangi semua bentuk kekerasan terhadap perempuan. [jm/em]