Para pengunjuk rasa yang menentang perang di Gaza, melakukan aksi duduk di gedung Kongres AS pada Selasa (23/7) menjelang pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan anggota kongres. Polisi Capitol kemudian melakukan beberapa penangkapan terhadap sejumlah demonstran tersebut.
Netanyahu tiba di Washington pada Senin (22/7) untuk lawatan yang mencakup pertemuan dengan Presiden Joe Biden dan berpidato dalam sidang gabungan Kongres pada Rabu (24/7). Puluhan demonstran mebnggelar aksi protes di luar hotel tempatnya menginap pada Senin malam, dan pada Selasa siang ratusan demosntran menggelar aksi protes bergaya flashmob di Gedung Cannon, yang merupakan tempat para anggota DPR AS berkantor.
Pada Selasa sore, ratusan demonstran yang diorganisir oleh Suara Yahudi untuk Perdamaian (JVP) dan mengenakan kaus merah bertuliskan "Bukan Atas Nama Kami" mengambil alih rotunda Gedung Cannon, meneriakkan "Biarkan Gaza Hidup!"
BACA JUGA: Gedung Kongres AS Dipasangi Pagar Jelang Pidato PM IsraelSetelah sekitar setengah jam bertepuk tangan dan bersorak, petugas Kepolisian Capitol AS mengeluarkan beberapa peringatan, kemudian mulai menangkapi para pengunjuk rasa. Polisi mengikat tangan mereka dan membawa mereka pergi satu per satu.
"Saya putri dari seorang penyintas Holocaust dan saya tahu bagaimana Holocaust berlangsung," ujar Jane Hirschmann, warga asal Saugerties, New York, yang pergi bersama dua anaknya untuk bergabung dalam aksi protes pada Selasa. Kedua anak Hirschmann termasuk di antara demonstran yang ditahan oleh polisi. "Ketika kami berkata 'Tidak lagi,' yang kami maksud adalah tidak ada lagi [Holocaust] bagi semua orang."
Para pengunjuk rasa melampiaskan sebagian besar kemarahan mereka kepada pemerintahan Biden, menuntut presiden segera menghentikan semua pengiriman senjata ke Israel.
"Kami tidak berfokus pada Netanyahu. Dia hanyalah gejala," kata Hirschmann. "Namun bagaimana bisa [Biden] menyerukan genjatan senjata ketika ia terus mengirimi Israel bom dan pesawat tempur?"
Hingga pukul 8 malam pada Selasa waktu AS, Kepolisian Capitol belum menghitung jumlah orang yang ditangkap. Namun JVP menyatakan 400 orang, "termasuk lebih dari selusin rabi," telah ditangkap.
Mitchell Rivard, kepala staff anggota DPR Dan Kildee dari Michigan, mengatakan dalam pernyataannya bahwa kantornya memanggil Kepolisian Capitol untuk menintervensi aksi protes setelah para demonstran "menjadi disruptif, menggedor pintu-pintu dengan keras, berteriak kencang dan mencoba masuk ke dalam kantor."
Kildee lalu mengatakan kepada The Associated Press bahwa ia bingung mengapa kantornya disasar oleh para demonstran, seraya mengatakan bahwa ia memilih menentang pengiriman paket militer dalam jumlah besar ke Israel awal tahun ini.
Kunjungan Netanyahu ke AS memicu gelombang protes, dengan beberapa demonstrasi mengecam Israel. Yang lainnya menyatakan dukungan bagi Israel namun menekan Netanyahu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan memulangkan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas. [ps/uh/rs]