Demonstran Haiti Kecam Dukungan AS untuk Presiden Korup

Petugas kepolisian dan demonstran berlindung dibalik truk polisi saat unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Jovenel Moise, di Port-au-Prince, Haiti, 18 November 2019.

Ratusan demonstran berpawai dari pusat kota Port-au-Prince, Ibu Kota Haiti, menuju Kedutaan Besar pada Jumat (6/16). Mereka meminta pemerintahan Trump berhenti mendukung Presiden Jovenel Moise, yang namanya masuk dalam laporan korupsi terbaru yang dirilis oleh Pengadilan Tinggi Akuntansi dan Perselisihan Administratif Haiti.

Demonstrasi juga berlangsung di kota utara Cap-Haitien.

"Amerika adalah negara institusi, negara hukum, jadi orang Amerika harus mengerti bahwa Haiti sedang menghadapi krisis. Mereka harus berhenti memberi kami bantuan dan sebagai gantinya mengajar kami, menemani dan membantu mengatur sehingga kami dapat mengangkat diri kami sendiri keluar dari situasi ini," kata seorang demonstran yang bersiap untuk berpawai ke kedutaan.

Demo itu terjadi ketika dua pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengunjungi negara itu. Wakil Asisten Menteri Luar Negeri, Cynthia Kierscht, tiba pada Kamis (5/12) untuk bertemu dengan berbagai pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh bisnis.

Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik David Hale tiba Jumat (6/12) untuk pertemuan dengan Presiden Moise dan Menteri Luar Negeri Bocchit Edmond.

Kedutaan Besar AS dalam pernyataannya mengatakan dalam pertemuan itu, mereka membahas kebutuhan Haiti akan dialog nasional yang inklusif dan pemerintahan berfungsi yang mampu memulihkan ketertiban, mempertahankan supremasi hukum, memperluas ekonomi, dan melayani orang-orang Haiti, menurut Pernyataan kedutaan AS. [ps/ft]