Ratusan orang melangsungkan kegiatan doa bersama, Rabu (2/10), di luar gedung sekolah pelajar yang ditembak oleh polisi anti huru-hara dalam protes anti-Beijing sehari sebelumnya.
Rekaman video menunjukkan, seorang polisi sedang memegang senjata dan kemudian menembak pelajar berusia 18 tahun itu di dada dalam jarak pendek ketika pelajar itu bersiap menyerang polisi itu dengan pentungan logam. Aksi penembakkan itu menandai untuk kali pertama polisi Hong Kong menggunakan peluru sungguhan sejak demonstrasi dimulai Juni lalu.
Kepala polisi Hong Kong, Stephen Lo mengatakan, tindakan polisi itu dapat dibenarkan karena polisi tersebut mengkhawatirkan keselamatan jiwanya.
BACA JUGA: Aksi Kekerasan Terus Terjadi di Hong KongDalam demonstrasi Rabu (2/10), polisi anti huru-hara menembakan gas air mata dan meriam air. Sejumlah demonstran berusaha melindungi diri dengan menggunakan payung. Para demonstran membalas aksi polisi dengan melemparkan bom bensin rakitan dan melakukan aksi pembakaran di sejumlah tempat.
Pelajar yang terluka itu dilaporkan kini berasa dalam kondisi stabil di sebuah rumah sakit di Hong Kong. Para demonstran yang berkumpul di luar gedung sekolahnya, Rabu (2/10), membawa poster-poster dan foto-foto yang menunjukkan aksi penembakkan itu.
Bentrokan kekerasan antara demonstran pro-demokrasi dan pasukan keamanan Hong Kong menodai peringatan 70 tahun berkuasanya Partai Komunis di China yang dilangsungkan luar biasa meriah di Beijing, Selasa. [ab/uh]