Demonstran Pro dan Anti Presiden Morsi Bentrok di Kairo

Para pendukung dan penentang Presiden Mesir Mohamed Morsi bentrok dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Presiden hari Rabu (5/12).

Bentrokan terjadi ketika para pendukung Presiden Morsi menyerang demonstran yang sedang memprotes yang mereka sebut sebagai perampasan wewenang kepresidenan, Rabu (5/12).
Para pendukung dan lawan-lawan Presiden Mesir Mohamed Morsi bentrok Rabu malam di Kairo menggunakan batu dan bom molotov, selagi tiga penasihat utama presiden mundur untuk memprotes cara Presiden Morsi menangani krisis konstitusional negara itu.

Melaporkan dari tempat kejadian, koresponden VOA Elizabeth Arrott mengatakan kekerasan baru berkobar ketika para pendukung Islamis Presiden Morsi menyerang demonstran yang memprotes apa yang mereka gambarkan sebagai perampasan wewenang kepresidenan.

Banyak di antara demonstran anti Morsi yang menyerukan slogan-slogan anti pemerintah yang juga digunakan pada pemberontakan untuk menggulingkan mantan Presiden otoriter Hosni Mubarak.

Arrott mengatakan sebagian besar pendukung kepresidenan itu adalah pria berjenggot, ciri khas anggota Ikhwanul Muslimin Islam, sementara lawan-lawan presiden itu tampak lebih muda dan sejumlah perempuan ikut hadir. Laporan lokal menyatakan korban mencapai puluhan.

Selagi bentrokan berlanjut Rabu malam, diperoleh laporan bahwa pendukung Ikhwanul Muslimin menyerang wartawan di luar istana kepresidenan. Secara terpisah, tiga lagi penasihat Presiden mengumumkan pengunduran diri mereka untuk memprotes keputusan dekrit yang memberi Presiden Morsi wewenang lebih besar. Lima daintara ke-17 penasihat presiden Morsi telah minta berhenti sejak 22 November.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Rabu menyerukan dimulainya dialog di Mesir. Usai pertemuan dua hari menteri-menteri luar negeri NATO di Brussel, Clinton mengatakan bahwa pergolakan yang terjadi kembali di jalan-jalan Cairo dan kota-kota lain menunjukkan bahwa dialog sangat diperlukan.