Demonstran Thailand Halang-halangi Pendaftaran Pemilih

Demonstran anti pemerintah dalam sebuah aksi protes di luar kediaman PM Yingluck Shinawatra di Bangkok, 22 Desember 2013.

Ribuan demonstran anti pemerintah memblokir akses terhadap pusat pendaftaran pemilihan umum di Bangkok, Senin, dalam upaya mencegah pihak-pihak untuk mendaftarkan diri untuk memilih pada pemilu yang akan datang.
Ribuan demonstran anti pemerintah memblokir akses terhadap pusat pendaftaran pemilihan umum di Bangkok, Senin, dalam upaya mencegah pihak-pihak untuk mendaftarkan diri untuk memilih pada pemilu yang akan datang.

Pemimpin demonstrasi Suthep Thaugsuban sebelumnya berjanji untuk menghalangi jalannya pemilu 2 Februari. Ia memobilisasi demonstran untuk menutup akses menuju Stadion Thailand-Jepang, di mana pendaftaran dibuka Senin ini dan berlangsung hingga Jumat.

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra membubarkan parlemen 9 Desember dan menetapkan pemilu darurat untuk mengakhiri protes massal yang dipicu bergulirnya rancangan undang-undang pemutihan yang dilihat banyak kalangan sebagai upaya membawa kembali mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra ke Thailand tanpa harus menjalani hukuman untuk korupsi. Yingluck mengatakan setelah pemilu, dewan reformasi nasional akan dibentuk untuk memulai reformasi yang meluas, tapi demonstran mengatakan mereka menginginkan reformasi sebelum pemilu dilangsungkan.

Puluhan ribu demonstran anti pemerintah membanjiri daerah pusat kota Bangkok, Minggu. Demonstran telah menuntut selama berminggu-minggu agar Perdana Menteri Yingluck mundur sebelum pemilu.

Kubu oposisi utama Partai Demokrat telah menyerukan pemboikotan pemilu hingga reformasi dilangsungkan.