Demonstran Tuntut Kepala Eksekutif Hong Kong Mundur

Puluhan ribu demonstran Hong Kong Rabu (1/10) menuntut kepala eksekutif Leung Chun-Ying mundur dari jabatannya.

Para demonstran pro-demokrasi terus berdatangan di Hong Kong Rabu (1/10), menuntut demokrasi yang lebih besar dan pengunduran diri Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-Ying.

Dengan meneriakkan kata-kata “Ayo Hong Kong” kerumunan demonstran pro-demokrasi makin memadati Hong Kong hari Rabu, sambil mengejek kepala eksekutif wilayah itu.

Ejekan-ejekan itu dilontarkan dalam upacara peringatan 65 tahun Partai Komunis China. Dalam upacara pengibaran bendera di Lapangan Bauhinia, beberapa demonstran menuntut agar Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-Ying mundur. Lainnya terdengar meneriakkan cemoohan sewaktu lagu kebangsaan China dinyanyikan, dan ada sebagian yang membalikkan badan membelakangi bendera.

Para pemimpin demonstran memperingatkan bahwa jika Leung Chun-Ying tidak mengundurkan diri selambat-lambatnya hari Kamis, mereka akan meningkatkan aksi dengan menduduki gedung-gedung pemerintah.

Upacara peringatan Hari Kemerdekaan China hari Rabu (1/10) berlangsung sementara puluhan ribu demonstran terus menduduki tiga kawasan utama di kota semi-otonomi China itu, guna mendesak China menerapkan reformasi demokrasi.

Belum ada laporan terjadinya kekerasan sejak hari Minggu, ketika polisi menggunakan sejumlah besar gas air mata dan semprotan cabe, dalam upaya yang gagal untuk membubarkan kerumunan massa. Para demonstran menuntut China untuk membatalkan rencana pemilu tahun 2017, yang akan memperbolehkan warga memberikan suara tetapi kandidat-kandidatnya dipilih oleh sebuah komite seleksi.

Dalam pidatonya, Kepala Eksekutif Hong Kong, Leung Chun-Ying mengatakan rencana China lebih baik daripada metode saat ini, di mana sebuah komite pemilu memilih pemimpin tertinggi Hong Kong.

Leung mengatakan, “Tentunya jauh lebih baik memiliki hak pilih universal daripada tidak sama sekali. Jelas lebih baik memiliki kepala eksekutif yang dipilih oleh lima juta warga daripada oleh 1.200 orang anggota komite pemilihan. Dan tentunya jauh lebih baik untuk menyampaikan pilihan Anda di TPS-TPS daripada tinggal di rumah menonton televisi yang menyiarkan 1.200 anggota Komite Pemilihan menyampaikan pilihan mereka”.

Leung Chun-Ying – yang pada hari Selasa menghimbau segera diakhirinya demonstrasi tersebut – tidak menyebut langsung para demonstran, tetapi ia mendesak seluruh sektor masyarakat untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam “cara yang damai, sah, rasional dan pragmatis”.

Salah seorang penggerak demonstrasi dan pendiri “Occupy Central” Chan Kin-Man minta maaf kepada warga di tiga lokasi demonstrasi utama itu yang kehidupannya terganggu. Menahan rasa haru, Chan mengatakan ia berharap warga Hong Kong memahami bahwa – meski terjadi gangguan – para demonstran “memperjuangkan harmonisasi dalam masyarakat untuk jangka panjang”.

Hampir 200 ribu orang telah menandatangani petisi online yang menyerukan kepada Presiden Barack Obama untuk mendesak China untuk tidak melakukan “pembantaian Lapangan Tiananmen kedua”.