Demonstrasi Besar-besaran akan Berlangsung di Bangkok Akhir Pekan Ini

Thailand bersiap-siap menghadapi demonstrasi besar-besaran yang direncanakan berlangsung akhir pekan ini. (Foto: ilustrasi).

Thailand bersiap-siap menghadapi demonstrasi besar-besaran yang direncanakan berlangsung akhir pekan ini. Para aktivis antipemerintah akan menyelenggarakan aksi protes selama dua hari di Bangkok untuk menyerukan tuntutan mereka mengenai reformasi kerajaan Thailand.

Sedikitnya 10.000 orang diperkirakan berpartisipasi pada aksi protes 16 Agustus lalu. Protes akhir pekan ini diperkirakan akan diikuti demonstran dalam jumlah yang lebih besar. Pihak yang mengorganisasikan demonstrasi berencana akan melangsungkan pawai ke kantor perdana menteri untuk menyerahkan petisi.

Para demonstran antipemerintah masih akan menyerukan tuntutan-tuntutan mereka sebelumnya, seperti pembubaran parlemen, pemilu baru, konstitusi baru dan pengakhiran intimidasi terhadap aktivis politik. Namun, kali ini, mereka akan mengajukan tuntutan tambahan, yakni membatasi kekuasaan kerajaan, lembaga yang selama ini dianggap sebagai fondasi negara dan tidak tersentuh. Tentangan terbuka terhadap istana ini secara dramatis meningkatkan suhu politik.

BACA JUGA: Thailand Minta Universitas Cegah Mahasiswa Serukan Reformasi Monarki

Para aktivis memandang kerajaan dalam kondisinya yang sekarang ini tidak transparan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pada demonstrasi bulan lalu, mereka mengungkap manifesto reformasi kerajaan yang berisi 10 tuntutan. Pada demonstrasi kali ini, mereka berencana mengambil langkah simbolis dengan mengarahkan para pendukung untuk menduduki sebuah lapangan dekat lokasi protes.

Lapangan yang disebut "Sanam Luang" ini sebelumnya merupakan ruang terbuka, namun kini dinyatakan sebagai wilayah kerajaan dan tertutup untuk masyarakat umum.

BACA JUGA: Raja Thailand Rujuk dengan Selirnya

Telah lama negara menempatkan kerajaan sebagai lembaga yang sangat suci di Thailand. Posisinya dilindungi militer, dan banyak rakyat mencintainya tanpa syarat. Banyak pihak juga menahan diri untuk tidak mengecam kerajaan karena adanya undang-undang lese majeste atau undang-undang pelindung keluarga kerajaan yang menjanjikan hukuman tiga hingga 15 tahun penjara.

Sejauh ini pihak berwenang bersikap tenang dalam menanggapi rencana demonstrasi akhir pekan. Namun, banyak pakar berpendapat, bukan tidak mungkin akan ada tindakan keras pemerintah untuk meredamnya. [ab/uh]