Semakin banyak perempuan di Ukraina menggunakan peluang itu untuk melakukan revolusi dalam kehidupan mereka.
KYIV —
Gerakan protes di Ukraina, yang mengarah pada penggulingan pemerintahan migngu lalu, melibatkan banyak perempuan baik dalam peran tradisional maupun non-tradisional, dan beberapa diantaranya berharap gerakan itu akan menandai awal revolusi dari status perempuan.
Alun-alun Kemerdekaan dipenuhi demonstran dan para pendukung mereka selama berbulan-bulan. Mereka yang menjaga barikade melawan serangan polisi dianggap sebagai pahlawan, dan mereka yang tewas dihormati sebagai martir.
Para perempuan terlibat dalam upaya tersebut, sebagian besar sebagai pendukung -- menyiapkan makanan, mengoper batu-bata, dan membagikan roti dan teh untuk para pria di barikade.
"Para pria duduk-duduk saja dan merasa mereka sangat penting, sangat keren. Perempuanlah yang betul-betul bekerja," ujar Nina, tenaga keamanan sukarela, yang menutupi wajahnya untuk tetap selamat. Ia mendobrak stereotip lama untuk berjaga-jaga dengan para pria muda.
"Saya bisa memasak. Saya bisa bersih-bersih, dan saya bisa berbicara. Saya juga dapat berpikir, mengorganisir sesuatu dan berkelahi," ujarnya.
Nina adalah salah satu dari jumlah perempuan yang semakin meningkat yang menggunakan peluang dari demonstrasi ini untuk membuat revolusi dalam kehidupan mereka.
Tidak jauh dari lokasi Nina, Aleksandra Nazarova sedang melakukan gilirannya untuk menjaga sebuah kantor pemerintahan untuk menjamin dokumen-dokumen yang mungkin berisi bukti tindak korupsi tidak hilang.
"Satu-satunya pilihan bagi saya adalah untuk menginspirasi perempuan lain untuk ikut aktif di sektor apa pun yang mereka inginkan," jelasnya.
Banyka perempuan dalam peran-peran non-tradisional adalah bagian dari Brigade Perempuan, yang dibentuk bulan lalu untuk menegaskan hak mereka dalam bekerja bersama para pria.
"Dengan pemerintahan yang lalu, kami selalu berjuang untuk persamaan dan hak dan perwakilan yang sama. Jika kami tidak berhasil sekarang untuk mengubah realitas, maka untuk banyak perempuan, seluruh perjuangan ini tidak akan ada artinya," ujar Nina Potarska, salah satu pengelola Brigade Perempuan.
Perempuan dari semua generasi telah mendukung protes-protes itu dengan segala cara yang mereka bisa. Dan pada Konsorsium Perempuan Ukraina, pemimpin Maria Alekseyenko mengatakan hal itulah yang penting.
"Yang terpenting sekarang adalah agar perempuan sadar mereka dapat membuat keputusan sendiri untuk berpartisipasi. Dan penting juga bagi perempuan untuk memahami mereka seharusnya berpartisipasi dalam semua aktivitas yang menyangkut kehidupan mereka," ujarnya.
Di Alun-alun Kemerdekaan, demonstrasi politik yang sekarang telah berjalan tiga bulan berlanjut, diawasi oleh potret besar mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko. Namun ia adalah pengecualian. Sebagian besar perempuan Ukraina memiliki peran-peran tradisional, sesuatu yang mungkin berubah lebih pesat sekarang dengan generasi baru negara itu.
Alun-alun Kemerdekaan dipenuhi demonstran dan para pendukung mereka selama berbulan-bulan. Mereka yang menjaga barikade melawan serangan polisi dianggap sebagai pahlawan, dan mereka yang tewas dihormati sebagai martir.
Para perempuan terlibat dalam upaya tersebut, sebagian besar sebagai pendukung -- menyiapkan makanan, mengoper batu-bata, dan membagikan roti dan teh untuk para pria di barikade.
"Para pria duduk-duduk saja dan merasa mereka sangat penting, sangat keren. Perempuanlah yang betul-betul bekerja," ujar Nina, tenaga keamanan sukarela, yang menutupi wajahnya untuk tetap selamat. Ia mendobrak stereotip lama untuk berjaga-jaga dengan para pria muda.
"Saya bisa memasak. Saya bisa bersih-bersih, dan saya bisa berbicara. Saya juga dapat berpikir, mengorganisir sesuatu dan berkelahi," ujarnya.
Nina adalah salah satu dari jumlah perempuan yang semakin meningkat yang menggunakan peluang dari demonstrasi ini untuk membuat revolusi dalam kehidupan mereka.
Tidak jauh dari lokasi Nina, Aleksandra Nazarova sedang melakukan gilirannya untuk menjaga sebuah kantor pemerintahan untuk menjamin dokumen-dokumen yang mungkin berisi bukti tindak korupsi tidak hilang.
"Satu-satunya pilihan bagi saya adalah untuk menginspirasi perempuan lain untuk ikut aktif di sektor apa pun yang mereka inginkan," jelasnya.
Banyka perempuan dalam peran-peran non-tradisional adalah bagian dari Brigade Perempuan, yang dibentuk bulan lalu untuk menegaskan hak mereka dalam bekerja bersama para pria.
"Dengan pemerintahan yang lalu, kami selalu berjuang untuk persamaan dan hak dan perwakilan yang sama. Jika kami tidak berhasil sekarang untuk mengubah realitas, maka untuk banyak perempuan, seluruh perjuangan ini tidak akan ada artinya," ujar Nina Potarska, salah satu pengelola Brigade Perempuan.
Perempuan dari semua generasi telah mendukung protes-protes itu dengan segala cara yang mereka bisa. Dan pada Konsorsium Perempuan Ukraina, pemimpin Maria Alekseyenko mengatakan hal itulah yang penting.
"Yang terpenting sekarang adalah agar perempuan sadar mereka dapat membuat keputusan sendiri untuk berpartisipasi. Dan penting juga bagi perempuan untuk memahami mereka seharusnya berpartisipasi dalam semua aktivitas yang menyangkut kehidupan mereka," ujarnya.
Di Alun-alun Kemerdekaan, demonstrasi politik yang sekarang telah berjalan tiga bulan berlanjut, diawasi oleh potret besar mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko. Namun ia adalah pengecualian. Sebagian besar perempuan Ukraina memiliki peran-peran tradisional, sesuatu yang mungkin berubah lebih pesat sekarang dengan generasi baru negara itu.