Petugas keamanan Mesir siaga mengantisipasi bentrokan dalam demonstrasi antara kelompok pendukung dan pengecam Morsi.
Ribuan rakyat Mesir memenuhi seruan Ikhwanul Muslimin, dan membanjiri jalan-jalan Cairo untuk menuntut dipulihkannya jabatan Presiden Mohamed Morsi.
Para pendukung Morsi berkumpul kembali hari Jumat dalam aksi duduk harian di luar Majis Rabia el-Adawiya di Kota Nasr, Cairo, kubu pertahanan Ikhwanul, sementar yang lainnya berpawai di dekat Universitas Cairo.
Para aktivis anti-Morsi juga merencanakan rapat umum di Lapangan Tahrir Cairo, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan bentrokan antara kedua kelompok.
Militer Mesir telah memperingatkan tidak ada toleransi bagi kekerasan, dengan mengerahkan tank-tank dan tentara ke berbagai bagian ibukota, hari Jumat. Di beberapa daerah, tentara mendirikan barikade dengan kawat berduri.
Kamis malam, presiden sementara Adly Mansour tampil di televisi nasional dan berjanji akan terus memperjuangkan keamanan dalam menghadapi orang-orang yang katanya ingin menjerumuskan negara ke dalam kekacauan.
Mansour mengatakan Mesir sedang berada dalam momen menentukan dan harus dilindungi dari mereka yang ingin menimbulkan kekerasan dan pertumpahan darah.
Sementara itu hari Jumat, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, di Yordania menelpon Menteri Luar Negeri baru Mesir, Nabil Fahmy. Para pejabat Mesir mengatakan kedua pejabat mengemukakan harapan bagi peralihan kembali Mesir ke demokrasi.
Para pendukung Morsi berkumpul kembali hari Jumat dalam aksi duduk harian di luar Majis Rabia el-Adawiya di Kota Nasr, Cairo, kubu pertahanan Ikhwanul, sementar yang lainnya berpawai di dekat Universitas Cairo.
Para aktivis anti-Morsi juga merencanakan rapat umum di Lapangan Tahrir Cairo, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan bentrokan antara kedua kelompok.
Militer Mesir telah memperingatkan tidak ada toleransi bagi kekerasan, dengan mengerahkan tank-tank dan tentara ke berbagai bagian ibukota, hari Jumat. Di beberapa daerah, tentara mendirikan barikade dengan kawat berduri.
Kamis malam, presiden sementara Adly Mansour tampil di televisi nasional dan berjanji akan terus memperjuangkan keamanan dalam menghadapi orang-orang yang katanya ingin menjerumuskan negara ke dalam kekacauan.
Mansour mengatakan Mesir sedang berada dalam momen menentukan dan harus dilindungi dari mereka yang ingin menimbulkan kekerasan dan pertumpahan darah.
Sementara itu hari Jumat, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, di Yordania menelpon Menteri Luar Negeri baru Mesir, Nabil Fahmy. Para pejabat Mesir mengatakan kedua pejabat mengemukakan harapan bagi peralihan kembali Mesir ke demokrasi.