Demonstrasi Pro-Demokrasi di Hong Kong
Para aktivis pro-demokrasi bentrok dengan polisi dalam protes di luar hotel tempat Wakil Sekretaris Jenderal Komite Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Li Fei menginap di Hong Kong (1/9).
Para pembuat undang-undang pro-demokrasi memegang spanduk dan plakat sebagai protes saat Li Fei berbicara dalam sebuah sesi di Hong Kong (1/9). (Reuters/Bobby Yip)
Anggota parlemen pro-demokrasi Wu Chi-wai (tengah) dari Partai Demokratik dicokok petugas keamanan saat memrotes Li Fei di Hong Kong (1/9). (Reuters/Bobby Yip)
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Li Fei berbicara dalam konferensi pers di Hong Kong (1/9). (Reuters/Bobby Yip)
Petugas keamanan mencoba membawa para anggota parlemen pro-demokrasi keluar karena memrotes Li Fei dalam sesi penjelasan di Hong Kong (1/9). (Reuters/Bobby Yip)
Anggota parlemen pro-demokrasi Leung Kwok-hung diseret petugas keamanan saat memrotes pejabat China, Li Fei, di Hong Kong (1/9).
Para demonstran gerakan "Occupy Central" mengkonfrontasi polisi saat berdemonstrasi di Hong Kong (31/8). (Reuters/Tyrone Si)
Para penggagas gerakan pembangkangan sipil "Occupy Central", (dari kiri ke kanan) Pendeta Chu Yiu-ming, akademisi Benny Tai dan akademisi Chan Kin-man, memukul drum dalam kampanye untuk memulai gerakan di distrik finansial Central di Hong Kong (31/8). (Reuters/Liau Chung-ren)
Para demonstran melambaikan ponsel dan alat elektronik lain saat melakukan protes pro-demokrasi di kompleks pemerintahan Hong Kong (31/8). (AFP/Alex Ogle)
Para demonstran melambaikan ponsel dan alat elektronik lain saat memulai gerakan "Occupy Central" di Hong Kong (31/8). (Reuters/Tyrone Siu)