Demonstrasi yang Bersaingan Berlangsung di Venezuela

Para pengunjuk rasa anti-pemerintah berdemonstrasi menuntut pengunduran diri Presiden Nicolas Maduro, di Caracas, Venezuela, 2 Februari 2019.

Para pendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido dan Presiden Nicolas Maduro berpartisipasi dalam demonstrasi yang saling bersaing di Caracas, Sabtu (2/2). Sementara itu, seorang anggota komando tinggi angkatan udara negara itu menolak pemerintahan sosialis Maduro dan mengatakan dia kini mengakui Guaido sebagai presiden sementara.

Ribuan pendukung Guaido, sambil mengibarkan bendera, berkumpul di beberapa lokasi di sekitar Caracas untuk mendukung seruannya agar diadakan pemilu awal dan dibentuknya pemerintahan transisi di tengah memuncaknya tekanan global terhadap Maduro untuk mundur. Guaido tiba di salah satu lokasi aksi dengan isterinya, Fabiana, dan langsung dikerubuti oleh para pendukung yang bersemangat.

Para demonstran pro-Maduro turun ke jalan-jalan di sisi barat Caracas untuk merayakan 20 tahun revolusi Bolivarian yang mendorong bangkitnya sosialis Hugo Chavez, pendahulu Maduro. Maduro berpidato di hadapan massa – pertama kalinya tampil dalam sebuah rapat umum sejak 4 Agustus.

Maduro menyerukan diadakannya pemilihan parlemen baru lebih awal dari rencana, menegaskan lagi bahwa dia adalah presiden yang sah dan mengatakan kepada massa, “Saya sangat malu melihat sekelompok pelaku kudeta oposisi” menjalankan perintah Washington.

Sementara itu, Jenderal Francisco Yanez yang telah membelot, menyerukan para anggota militer lain untuk membelot. Para petinggi militer telah membantu Maduro tetap berkuasa dalam beberapa tahun ini dengan memenjarakan para aktivis dan menekan para demonstran. Masih belum jelas seberapa besar dukungan militer bagi Guaido. [vm]