Departemen Kehakiman AS mengatakan akan meninjau pembebasan seorang polisi Cleveland yang menembak lewat kaca mobil pada akhir 137 tembakan bertubi-tubi yang menewaskan dua warga kulit hitam tak bersenjata yang berada dalam mobil tersebut.
Pernyataan yang dirilis setelah sidang putusan Sabtu (23/5) mengatakan bahwa Kantor Kejaksaan AS, FBI dan Divisi Hak-hak Sipil pada Departemen Kehakiman telah memantau penyelidikan kasus kejar-kejaran berkecepatan tinggi dan penembakan pada bulan November 2012 itu.
Departemen Kehakiman mengatakan tidak akan meninjau kesaksian dan bukti-bukti yang diperlihatkan dalam persidangan Michael Brelo itu, tetapi akan mempertimbangkan apakah ada langkah-langkah lain yang tersedia dan tepat.
Hari Sabtu, Hakim John O'Donnell mengatakan tidak dapat menentukan bahwa Brelo sendiri yang melepaskan tembakan yang fatal itu. Hakim itu menambahkan bahwa “putusan itu sebaiknya tidak menjadi dasar bagi masyarakat yang beradab untuk merayakan atau melakukan kerusuhan.”
Walikota Cleveland Frank Jackson menyebut putusan itu “momen menentukan” bagi kotanya dan menganjurkan protes-protes dan dialog yang damai.
Pembebasan itu terjadi setelah sesi kesaksian selama sebulan penuh dalam persidangan Brelo terkait kematian Timothy Russell dan Malissa Williams pada November 2012. Tiga belas polisi memberondong tembakan ke arah mobil pasangan itu setelah kejar-kejaran berkecepatan tinggi, tetapi hanya Brelo yang didakwa.
Jaksa penuntut mengatakan, Brelo melepaskan 15 tembakan yang menembus kaca mobil sambil berdiri di atas kap mesin setelah mobil itu berhenti. Pengacara Brelo mengatakan sejumlah polisi lain juga melepaskan tembakan dan jaksa penuntut tidak dapat membuktikan dari mana tembakan fatal itu berasal.
Pembebasan itu, terjadi di tengah ketegangan di seluruh AS menyusul kematian beberapa tersangka kulit hitam di tangan polisi, memicu berbagai protes di Cleveland. Ketika pembebasan itu diumumkan, sebuah protes kecil digelar di luar gedung pengadilan. Para anggota keluarga Russell mendesak para pengunjuk rasa agar berdemonstrasi dengan damai.
Putusan itu dikeluarkan ketika pihak berwenang sedang menyelidiki dua kasus lain di Cleveland yang mendapat sorotan yang melibatkan kematian warga kulit hitam di tangan polisi.
Lembaga itu akan meninjau pembebasan seorang polisi Cleveland yang menembak dua warga kulit hitam sampai tewas.