Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu (30/10) bahwa pihaknya belum melihat “kemajuan signifikan” distribusi bantuan yang menjangkau warga Palestina di Gaza.
Juru bicara Deplu AS Mathew Miller, mengatakan, “Jumlah bantuan yang menjangkau warga Palestina di Gaza) masih kurang lebih sama. Hanya ada sedikit perbaikan di sana-sini pada hal-hal seperti pembukaan rute tambahan di dalam Gaza, dan upaya untuk mengatasi beberapa masalah keamanan. Namun situasinya masih belum berada pada tingkat yang kami anggap dapat diterima.”
Amerika Serikat telah mengatakan kepada Israel bahwa mereka harus mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza dalam satu bulan depan, atau menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS, peringatan paling keras sejak perang Israel dengan Hamas dimulai setahun yang lalu.
Pada awal bulan ini Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menulis surat kepada para pejabat Israel untuk menuntut tindakan nyata guna mengatasi situasi yang memburuk di wilayah kantong Palestina.
BACA JUGA: Indonesia Kutuk Undang-Undang Israel yang Melarang UNRWASurat tersebut merupakan ultimatum paling jelas yang ditujukan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak konflik Gaza dimulai, sehingga meningkatkan prospek pergeseran dukungan Amerika terhadap Israel.
Surat itu menguraikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari, termasuk mengizinkan sedikitnya 350 truk memasuki Gaza setiap hari, menghentikan pertempuran untuk memungkinkan pengiriman bantuan, dan membatalkan perintah evakuasi pada warga sipil Palestina ketika tidak ada kebutuhan operasional.
Israel mengatakan mereka mengikuti hukum internasional dalam operasinya yang bertujuan untuk membasmi militan Hamas yang bersembunyi di terowongan-terowongan dan di antara penduduk sipil Gaza. [ab/em]