Derek operasional terbesar di Pesisir Timur AS terlihat menjulang tinggi di atas Pelabuhan Baltimore pada Jumat (29/3). Derek tersebut akan segera membersihkan puing-puing Jembatan Francis Scott Key, beberapa hari setelah sebuah kapal kargo menabraknya hingga sebagian jembatan ambruk mengenai pelabuhan.
Para kru masih mensurvei kerusakan hingga Jumat tengah hari. Derek tersebut, yang mampu mengangkat beban hingga 1.000 ton, tiba pada Kamis malam dan mungkin akan mulai mengangkut puing-puing keluar dari air pada Sabtu pagi, menurut juru bicara Garda Pantai AS Carmen Carver.
Derek kedua sedang dalam perjalanan dan diharapkan segera tiba untuk membantu upaya tersebut, katanya.
Pemerintah negara bagian dan federal berusaha membersihkan pelabuhan yang sibuk itu. Mereka juga melakukan rekonstruksi jembatan setelah kapal kontainer besar bernama Dali, yang mengalami kegagalan daya, menabrak kolom pendukung jembatan pada Selasa pagi. Tabrakan tersebut membuat struktur jembatan ambruk. Enam pekerja diperkirakan tewas.
Penyelam menemukan dua mayat pekerja konstruksi yang hilang, yang sedang memperbaiki jembatan pada saat tabrakan terjadi. Empat sisanya diyakini terjebak di bawah air. Semuanya adalah imigran dari Meksiko dan Amerika Tengah.
Gubernur Maryland Wes Moore dalam konferensi pers pada Kamis mengatakan menemukan jenazah lain yang belum ditemukan adalah prioritas utama. Para awak kapal juga harus mencari cara untuk mengevakuasi kapal yang terjebak, yang memuat ribuan kontainer dan terhambat oleh jembatan yang ambruk
"Kapal Dali hampir sama panjangnya dengan Menara Eiffel, dan bagian atasnya adalah Jembatan Key. Kami berbicara tentang 3.000 atau 4.000 ton baja yang berada di atas kapal itu, jadi kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan," kata Moore dalam konferensi pers pada Kamis.
Dalam beberapa jam setelah permintaan dana darurat Moore, pemerintah AS pada Kamis menggelontorkan bantuan sebesar $60 juta kepada negara bagian Maryland untuk membersihkan puing-puing dan mulai membangun kembali jembatan. Hal itu merupakan cerminan betapa pentingnya infrastruktur bagi industri pelayaran dan transportasi di sepanjang Pesisir Timur.
BACA JUGA: Pemerintah Federal Kirim US$60 Juta untuk Bangun Jembatan yang Runtuh di BaltimoreTiga hari setelah kejadian tragis tersebut, pekerjaan sekitar 15.000 orang yang biasanya beroperasi di pelabuhan sehari-hari terhenti. Anggota parlemen Maryland berusaha untuk mengesahkan undang-undang darurat guna memberikan kompensasi kepada para pekerja yang terdampak, seperti yang disampaikan presiden senat negara bagian minggu ini.
Menurut lembaga pemeringkat obligasi Moody's Investors Service, situasi ini menimbulkan risiko sementara bagi ekonomi daerah tersebut, karena pelabuhan tersebut menerima sebagian besar impor mobil AS dan merupakan salah satu dari hanya empat pelabuhan di Pantai Timur AS yang memiliki jalur kanal sepanjang 50 kaki yang diperlukan untuk kapal kargo besar.
Menurut laporan Moody's, rekonstruksi jembatan yang berusia 47 tahun tersebut kemungkinan akan memerlukan waktu "bertahun-tahun." Namun, operasi pelabuhan yang baru-baru ini melampaui tingkat sebelum pandemi, dapat dibuka kembali dalam beberapa minggu mendatang, "jika puing-puing dapat disingkirkan dengan cepat." [ah/ft]