Desainer Inggris terkenal Vivienne Westwood menyarankan Kate Middleton untuk memakai baju-bajunya tidak hanya sekali untuk melindungi lingkungan.
LONDON —
Putri Inggris Kate Middleton yang bergelar Duchess of Cambridge seharusnya tidak memakai baju-bajunya hanya sekali untuk membantu melestarikan lingkungan dan memberikan pesan positif, menurut perancang busana Inggris Vivienne Westwood pada Minggu (17/2).
Desainer senior itu menyarankan istri Pangeran William sekaligus calon ratu itu untuk mendaur ulang pakaiannya jika ia mau lebih berusaha berbusana lebih baik.
“Saya kira akan baik sekali jika ia memakai baju yang sama berulang kali, karena itu sangat baik untuk lingkungan dan akan memberikan pesan yang sangat baik,” ujar Westwood sebelum pergelaran busana untuk merek Red Label miliknya di Pekan Mode London.
“Jika Anda harus melalui banyak usaha untuk mendapatkan busana yang cocok untuk Anda, Anda harus terus memakainya,” tambahnya.
Middleton, yang menikahi Pangeran William pada 2011, mendapat pengikut dari kalangan pencinta mode yang selalu mengamati pilihan gayanya.
Namun ia juga pernah menimbulkan kehebohan karena memakai baju yang sama lebih dari sekali, menimbulkan debat di media Inggris apakah peristiwa itu perilaku hemat yang harus dipuji atau kesalahan mode. (Reuters)
Desainer senior itu menyarankan istri Pangeran William sekaligus calon ratu itu untuk mendaur ulang pakaiannya jika ia mau lebih berusaha berbusana lebih baik.
“Saya kira akan baik sekali jika ia memakai baju yang sama berulang kali, karena itu sangat baik untuk lingkungan dan akan memberikan pesan yang sangat baik,” ujar Westwood sebelum pergelaran busana untuk merek Red Label miliknya di Pekan Mode London.
“Jika Anda harus melalui banyak usaha untuk mendapatkan busana yang cocok untuk Anda, Anda harus terus memakainya,” tambahnya.
Middleton, yang menikahi Pangeran William pada 2011, mendapat pengikut dari kalangan pencinta mode yang selalu mengamati pilihan gayanya.
Namun ia juga pernah menimbulkan kehebohan karena memakai baju yang sama lebih dari sekali, menimbulkan debat di media Inggris apakah peristiwa itu perilaku hemat yang harus dipuji atau kesalahan mode. (Reuters)