Dewan Ekonomi Eurasia Tanda Tangani Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Iran

  • Associated Press

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu bertemu di St Petersburg pada 25 Desember 2023. (Foto: Sputnik/Alexei Danichev/Pool via Reuters)

Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Senin (25/12), memimpin pertemuan Supreme Eurasian Economic Council di Saint Petersburg untuk membahas pekerjaan komunitas dan prospek integrasi lebih lanjut.

Para pemimpin negara-negara EAEC, termasuk Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan, ikut berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Putin memuji perkembangan ekonomi Rusia dan negara-negara anggota EAEC lainnya, dengan mengatakan telah terjadi pertumbuhan PDB yang signifikan.

"Dengan gembira kami mencatat bahwa tahun ini semua negara anggota komunitas ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil. Di Rusia, PDB dalam tiga kuartal pertama meningkat sebesar 3%, dan pada akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 3,5%. Ada juga peningkatan produk domestik bruto, dan yang sangat signifikan juga terjadi di negara-negara EAEC lainnya," kata Putin.

Ia menambahkan negara-negara EAEC dan Iran telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas. Dan rancangan perjanjian serupa dengan Mesir "berada pada tahap yang sangat maju."

BACA JUGA: Pemimpin Oposisi Rusia Dipindah ke Penjara Artik 

Lebih jauh Putin mengatakan "Komisi Eurasia juga sedang berunding dengan Uni Emirat Arab dan Indonesia. Pembentukan zona perdagangan bebas dengan negara-negara ini akan semakin meningkatkan potensi ekspor EAEC, meningkatkan pasokan timbal balik ke pasar negara-negara sahabat, dan dengan demikian memberikan dorongan tambahan untuk pengembangan ekonomi serikat," tambah Putin.

Dalam pertemuan itu Putin sempat bergurau dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, yang dengan percaya diri mengatakan "berkat produksi kita sendiri, kita dapat memenuhi kebutuhan gandum, daging babi dan unggas, susu, sayur mayur, minyak sayur, telur dan berbagai produk lain."

Putin membalas dengan "bagi-bagi kami sedikit, jangan rakus!" Pernyataan yang disambut gelak tawa.

Lukashenko lalu menjawab "Izinkan saya mengingatkan bahwa hasil seperti itu dicapai dalam kondisi eksternal yang sangat tidak menguntungkan, ketika pesaing geopolitik kita secara terbuka berupaya memecah belah kita, mencabik-cabik kita, memisahkan kita. Namun kita secara kolektif telah mengatasi tantangan ini dan terus bergerak maju." Ia tidak menjabarkan siapa pesaing yang dimaksud. [em/jm]