Dewan Uni Eropa di Libya, Dukung Pemerintahan Sementara

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengunjungi Libya untuk mendukung pemerintahan sementara.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel tiba di Tripoli, Minggu (04/04) ketika Libya berupaya membangun pemerintahan yang bersatu sekaligus mengakhiri satu dekade kekacauan setelah pemberontakan tahun 2011 yang didukung NATO.

Tidak ada rincian yang dirilis terkait kunjungan Michel, yang tiba ketika para pemimpin Libya sedang melangkah menuju rekonsiliasi dalam proses perdamaian yang didukung PBB.

Libya yang kaya minyak dilanda perang saudara sejak penggulingan dan pembunuhan diktator Moamer Gaddafi pada tahun 2011.

BACA JUGA: Pemerintah Persatuan Baru Ambil Alih Kekuasaan di Libya Timur

Maret lalu, para menteri luar negeri dari Prancis, Jerman dan Italia berada di Tripoli bertemu dengan mitranya Libya untuk menunjukkan dukungan kepada pemerintah yang baru dibentuk di negara yang dilanda perang itu dan akan memimpin Libya pada pemilihan 24 Desember mendatang.

Pemerintahan transisi baru muncul dari proses kompleks yang disponsori PBB, diluncurkan pada November 2020 dan anggotanya dikonfirmasi oleh parlemen Libya pada 10 Maret 2021.

BACA JUGA: Libya Dapat Kiriman 100 Ribu Dosis Pertama Vaksin COVID-19

Minggu depan, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dijadwalkan akan mengunjungi Tripoli untuk membuka kembali kedutaan di ibukota setelah lebih dari enam tahun.

Perancis telah membuka kembali kedutaan besarnya di Libya bulan lalu.

Kunjungan tersebut akan bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Negara Afrika Utara itu merupakan rute utama bagi para migran yang berupaya mencapai Eropa dengan melintasi Mediterania dan para pedagang manusia berkembang pesat terkait pelanggaran hukum yang terjadi setelah penggulingan Gaddafi. [mg/jm]