Di Balik Pertukaran Tahanan, Ada Pembicaraan Rahasia dan Telepon Penting Biden

Presiden AS Joe Biden memegang tangan Miriam Butorin, putri dari jurnalis AS yang baru dibebaskan dari Rusia, Alsu Kurmasheva, di Gedung Putih, Washington, pada 1 Agustus 2024. (Foto: Reuters/Nathan Howard)

Pertukaran tahanan bersejarah dengan Rusia pada Kamis (1/8) yang membebaskan wartawan Amerika Serikat Evan Gershkovich dan 15 orang Barat lainnya merupakan hasil dari pembicaraan rahasia yang melelahkan, dan satu telepon penting dari Presiden Joe Biden, satu jam sebelum ia membatalkan pencalonan dirinya sebagai capres Partai Demokrat untuk masa jabatan kedua.

Biden menyambut keluarga tiga warga negara AS dan seorang penduduk tetap di Gedung Putih, tepat saat berlangsungnya pembebasan di Ankara, Turki.

Setelah menghubungi orang yang mereka cintai dari Ruang Oval dalam suasana yang sangat emosional, keempat keluarga ini muncul bersama presiden di depan para wartawan.

Ketika ditanya apa yang dia katakan kepada warga AS yang baru saja dibebaskan, Biden menjawab: "Saya berkata, 'Selamat (hampir) kembali ke tanah air."

Gerakan di balik layar

Di luar perhatian publik, Gedung Putih telah berusaha keras untuk membebaskan wartawan Wall Street Journal Evan Gershkovich, mantan marinir AS Paul Whelan, wartawan Radio Liberty Alsu Kurmasheva, dan pemegang kartu hijau AS yang dikenal sebagai seorang pengkritik Putin yang vokal, Vladimir Kara-Murza.

Upaya pembebasan tersebut berarti melaksanakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Rusia dan ini terjadi ketika hubungan Timur-Barat berada dalam konflik terbuka karena perang yang dilancarkan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Namun sebagian pejabat AS mengatakan, hal tersebut juga berarti bergantung pada sekutu-sekutu Eropa yang enggan memenuhi tuntutan Rusia untuk mengembalikan sejumlah warga Rusia yang dipenjara di Barat atas kejahatan-kejahatan serius.

Walhasil Biden merumuskan potongan teka-teki ini pada 21 Juli, hari yang sama ketika politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun ini secara mengejutkan mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi mencalonkan diri pada pemilu November mendatang.

Ia merilis pernyataan itu dari kediamannya di Delaware, di mana ia sedang memulihkan diri setelah tertular COVID-19. Meskipun sebelum menyampaikan pengumuman itu, Biden sebenarnya memiliki satu agenda lagi yang harus diselesaikannya terkait kesepakatan pembebasan tahanan.

"Saya tidak mengada-ada. Secara harfiah satu jam sebelum dia merilis pernyataan pengunduran diri dari pencapresan itu, dia sedang menelepon mitranya di Slovenia, mendesak mereka untuk membuat pengaturan akhir dan menyelesaikan kesepakatan ini," ungkap seorang pejabat senior AS.

Slovenia kemudian membebaskan dua warga Rusia, yang telah divonis bersalah oleh pengadilan atas tuduhan mata-mata.

Penuh dengan ketegangan

Namun, tidak ada yang tahu pasti bahwa kesepakatan itu akan bertahan hingga akhir.

Ketegangan di antara tim perunding dan keluarga tampak ketika Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, tercekat di podium saat ia menyambut apa yang disebutnya sebagai "hari yang baik."

"Kami menahan napas dan menyilangkan jari sampai beberapa jam yang lalu," katanya.

Proses yang mengarah pada berita baik pada hari Kamis itu dimulai sejak tahun 2018 ketika Whelan ditangkap dan Donald Trump masih menjabat sebagai presiden AS. Selagi Whelan berada dalam tahanan, Gershkovich juga ditangkap saat meliput di Yekaterinburg pada Maret 2023. Tiba-tiba, "upaya-upaya ini jelas menjadi lebih rumit," kata Sullivan.

BACA JUGA: 'Reporters Without Borders' Sambut Gembira Pembebasan Wartawan AS

Dalam apa yang digambarkan oleh para kritikus sebagai penyanderaan yang disponsori negara, syarat terbesar yang ditetapkan Rusia untuk membebaskan kedua warga AS itu adalah pembebasan Vadim Krasikov, seorang warga Rusia yang dipenjara di Jerman karena membunuh mantan komandan pemberontak Chechnya di Berlin pada tahun 2019.

Jerman menolak untuk menyerahkan pembunuh bayaran yang telah melakukan pembunuhan yang begitu terang-terangan di wilayahnya.

Untuk membujuk Berlin, kata Sullivan, "diperlukan keterlibatan diplomatik yang luas dengan rekan-rekan kami di Jerman, dimulai dari tingkat atas dengan presiden."

Hubungan diplomatik yang tegang itu semakin memburuk pada bulan Februari lalu ketika kritikus Kremlin, Alexei Navalny – yang menurut Sullivan juga masuk dalam daftar harapan AS untuk dibebaskan – meninggal di penjara Rusia.

"Tim kami merasa tidak berdaya," tambah pejabat senior AS itu.

Biden Sampaikan Terima Kasih kepada Sekutu-Sekutu AS

Terobosan terjadi dalam pembicaraan di Ruang Oval antara Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Biden pada bulan April lalu.

BACA JUGA: Biden Kabarkan Berita Pertukaran Tahanan kepada Keluarga Tahanan di Ruang Oval

"Kanselir Scholz menanggapi presiden dengan mengatakan, 'Untuk Anda, saya akan melakukan ini,'" tambah pejabat AS tersebut.

Biden pada hari Kamis mengucapkan terima kasih kepada Scholz, dan memuji keputusan "berani" sekutu-sekutu AS itu.

Setelah suatu kesepakatan tercapai, sebuah koreografi yang cermat pun terjadi.

Rusia mempercepat proses pengadilan untuk Gershkovich, yang berakhir dengan hukuman penjara 16 tahun, tetapi di balik layar mengisyaratkan Rusia sedang mempersiapkan pertukaran itu.

Upacara pertukaran tahanan di Gedung Putih pada hari Kamis membawa perjalanan diplomatik ini – dan perjalanan yang sangat pribadi – ke puncaknya.

Tahu bahwa hari itu adalah hari ulang tahun putri Kumasheva yang ke-13, Biden meminta para anggota keluarga dan wartawan yang hadir menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” bagi sang putri -- mungkin itu menjadi momen yang paling membahagiakan. [em/jm]