Mantan kepala staf Alexey Navalny, Leonid Volkov, diwawancarai Reuters pada hari Selasa (12/3), beberapa jam sebelum seorang mantan juru bicara Navalny mengatakan bahwa Volkov diserang dengan palu di rumahnya, di ibu kota Lithuania, Vilnius.
“Volkov baru saja diserang di luar rumahnya. Seseorang memecahkan jendela mobil dan menyemprotkan gas air mata ke matanya, setelah itu pelaku mulai memukuli Leonid menggunakan palu,” kata mantan juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, di platform X. Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis menyebut serangan itu “mengejutkan”.
Dalam wawancara Reuters sebelum serangan terjadi, Volkov membicarakan bahaya yang dihadapi pihak oposisi Rusia.
BACA JUGA: Pakar HAM PBB: Rusia Bertanggung Jawab Atas Kematian Navalny“Pekerjaan kami dipenuhi tantangan yang sangat rumit, tekanan yang sangat besar, dan risiko individu yang tinggi bagi semua orang,” urainya, yang menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pembunuhan di Rusia dan di luar negeri.
Para penentang Putin menuduh Kremlin terlibat dalam kematian orang-orang yang menentangnya atau menentang kepentingannya dan meninggal secara misterius.
Navalny, tokoh pemimpin oposisi Rusia yang paling menonjol, meninggal bulan lalu pada usia 47 tahun di penjara federal yang berada di Siberia. Para pendukungnya menduga ia telah dibunuh. Kremlin membantah keterlibatan negara dalam kematiannya. [rd/rs]