Di Luar Kebiasaan, Jaksa Upayakan Pengurangan Hukuman Supir Truk Yang Picu Ledakan & Kecelakaan di Denver

  • Associated Press

Petugas tampak membereskan puing-puing dari jalan tol di Lakewood, Colorado, pada 26 April 2019, setelah kecelakaan terjadi di area tersebut yang melibatkan truk pengangkut kayu. Sang supir truk Rogel Aguilera-Mederos divonis hukuman 110 tahun penjara. (Foto: AP/David Zalubowski)

Hakim pengadilan di Denver pada Senin (27/12) mempertimbangkan permintaan jaksa untuk mengurangi hukuman penjara seorang supir truk yang terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan empat orang di pinggir kota Denver pada April 2019 lalu.

The Associated Press mengutip laporan stasiun televisi KMGH melaporkan bahwa seorang hakim menjadwalkan sidang tentang permintaan ini pada 13 Januari mendatang.

Jaksa Wilayah Alexis King pada Senin (27/12) mengatakan ia merekomendasikan pengurangan hukuman penjara dari 110 tahun menjadi antara 20-30 tahun.

"Mengingat perilaku terdakwa dan setelah berkonsultasi dengan para korban dan penyintas kecelakaan itu, kami kemungkinan akan merekomendasikan hukuman antara 20-30 tahun ketika pengadilan siap bersidang. Kami telah dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk sidang pengadilan nanti," tutur King.

BACA JUGA: Hukuman 110 Tahun Penjara terhadap Supir Truk di Denver Tuai Kecaman Luas

"Siapa yang paling tahu tentang apa yang terjadi dalam kasus ini untuk mencapai keseimbangan yang tepat ketika mempertimbangkan putusan baru? Saya menghargai dan memahami rasa frustrasi mereka yang menginginkan hasil segera. Saya memahami hal ini."

"Tetapi saya minta Anda bersabar ketika kami mengupayakan langkah-langkah yang ada sesuai aturan hukum ketika mempertimbangkan hukuman baru. Saya berharap akan dapat berkomunikasi dengan lebih bebas setelah kasus ini mencapai kesimpulan," tambhanya.

Sebelumnya, hukuman 110 tahun penjara yang dijatuhkan terhadap Rogel Aguilera-Mederos, yang berusia 26 tahun, telah memicu kemarahan publik di seluruh pelosok Amerika dan para pengemudi truk. Sekitar lima juta orang telah menandatangani petisi online untuk meminta grasi atau pengurangan hukuman bagi Mederos. [em/jm]