Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pada Selasa (27/6), bahwa ia telah menerima sebuah undangan untuk melakukan kunjungan resmi ke China, tanpa menjelaskan kapan dan apakah ia akan memenuhi undangan tersebut.
Pemimpin Israel itu mengumumkannya saat menggelar pertemuan dengan anggota Kongres AS yang berkunjung. Undangan itu diberikan menyusul sejumlah tawaran Beijing untuk meningkatkan jejak diplomatiknya di kawasan tersebut, dan ketika hubungan antara pemerintahan Biden dengan pemerintahan Netanyahu yang ultranasionalis dan ultra-Ortodoks sedang bergesekan.
Kantor Netanyahu mengatakan bahwa “kunjungan yang mungkin dilakukan” ke China itu akan menjadi yang keempat kalinya selama ia menjabat perdana menteri. Kantornya telah memberitahu pemerintah Biden tentang undangan itu bulan lalu. AS memiliki hubungan yang sulit dengan China. Kantor Netanyahu menolak mengomentari kapan persisnya kunjungan itu mungkin dilakukan.
China telah mengambil peran yang lebih lantang dalam diplomasi di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir. Negara itu menengahi sebuah kesepakatan yang memulihkan hubungan antara musuh bebuyutan, Iran dan Arab Saudi, pada April lalu. China juga menjamu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Beijing awal bulan ini.
Israel dan China memiliki hubungan ekonomi yang erat, namun hubungan diplomatik dan keamanan Israel dengan AS telah menghalangi kerja sama yang lebih erat dengan China.
Netanyahu, perdana menteri Israel terlama, kembali berkuasa pada akhir 2022 setelah membentuk sebuah koalisi dengan sekutu-sekutu ultranasionalis dan ultra-Ortodoks, membuat pemerintahannya menjadi pemerintahan Israel paling garis keras dan religius dalam sejarah Israel selama 75 tahun terakhir.
Setelah meluncurkan upaya perombakan sistem peradilan Januari lalu, di kala Netanyahu sedang diadili dalam kasus korupsi, pemerintah Israel telah menghadapi aksi unjuk rasa massal setiap minggu serta kritik dari Washington.
Mengingat perombakan sistem peradilan yang kontroversial itu, serta perluasan secara agresif daerah permukiman Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat, Netanyahu belum menerima undangan ke Gedung Putih. Kunjungan seperti itu biasanya merupakan praktir standar bagi para pemimpin Israel. [rd/jm]