Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan pada hari Senin (17/4) bahwa Korea Utara mencapai “tonggak penting” dalam rencana pembangunan militer lima tahunnya, termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat yang dilaporkan pada minggu lalu.
“Kurangnya persatuan dan tindakan yang diambil oleh Dewan Keamanan tidak banyak berdampak pada upaya memperlambat laju negatif yang terjadi di Semenanjung Korea,” kata wakil kepala politik PBB Khaled Khiari dalam pertemuan darurat dewan tersebut. “Korea Utara tidak dibendung, dan pihak lain dipaksa untuk fokus pada pencegahan militer.”
Dia mencatat peluncuran yang terjadi pada 13 April yang Pyongyang sebut sebagai ICBM berbahan bakar padat, serta puluhan peluncuran rudal balistik sejak rencana lima tahun diumumkan pada Januari 2021.
“Sebagian besar sistem yang diuji mampu menyerang negara-negara terdekat di kawasan,” kata Khiari. “Sistem yang diuji pada 13 April, 16 Maret, dan 18 Februari, serta pada dua kesempatan tahun lalu, mampu mencapai sebagian besar titik di Bumi.”
Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun membela Pyongyang, dengan mengatakan latihan militer gabungan AS adalah “pemicu utama” untuk masalah di Semenanjung Korea dan mengkritik kebijakannya yang “plin-plan” terhadap Korea Utara. [lt/rs]