Polisi melarang pertemuan umum di beberapa bagian di ibukota India dan kota-kota lainnya pada hari ketiga, Jumat (20/12), dan menutup layanan internet dalam upaya menghentikan protes yang kian berkembang terhadap UU baru mengenai kewarganegaraan yang sejauh ini telah menewaskan delapan orang dan lebih dari 1.200 lainnya ditahan.
Ribuan demonstran berdiri di dalam dan di tangga Masjid Jama New Delhi, salah satu masjid terbesar di India, setelah sholat Jumat. Mereka melambai-lambaikan bendera India dan meneriakkan slogan menentang pemerintah dan UU kewarganegaraan. Menurut para pengecam, undang-undang baru itu mengancam sifat sekuler demokrasi India dan lebih mendukung pada negara Hindu.
Polisi telah melarang rencana pawai dari masjid itu ke kawasan di dekat Parlemen India. Sejumlah besar petugas menunggu di luar masjid.
Sekitar 2.000 orang berunjuk rasa di luar Jamia Millia Islamia University di New Delhi. Ini adalah lokasi bentrokan akhir pekan lalu di mana mahasiswa menuduh polisi menggunakan kekuatan berlebihan yang membuat puluhan orang harus dirawat di rumah sakit.
Protes itu menarget UU kewarganegaraan yang baru. Undang-undang itu berlaku bagi warga Hindu, Kristen dan kelompok minoritas agama lainnya yang berada di India secara ilegal tetapi dapat menunjukkan bahwa mereka menghadapi persekusi karena agama mereka di Bangladesh, Pakistan dan Afghanistan yang mayoritas penduduknya Muslim. Undang-undang itu tidak berlaku bagi Muslim.
BACA JUGA: Pemerintah India Berupaya Tekan Demonstrasi Menentang UU KewarganegaraanMenurut para kritikus, ini adalah pelanggaran terhadap konstitusi sekuler India dan merupakan upaya terbaru pemerintah nasionalis Hindu pimpinan PM Narenda Modi untuk meminggirkan 200 juta warga Muslim India.
Modi membela undang-undang itu yang disebutnya sebagai suatu sikap kemanusiaan.
Protes dimulai pekan lalu di universitas-universitas dan komunitas yang mayoritasnya Muslim dan telah menyebar di berbagai penjuru negara itu. Protes itu kini mencakup bagian yang luas di kalangan masyarakat India.
Undang-undang yang melarang pertemuan lebih dari empat orang diberlakukan di beberapa bagian di ibukota India serta di beberapa kota di negara bagian Assam di timur laut dan Uttar Pradesh di India Utara, di mana seorang pengemudi becak bermotor tewas dalam protes di Lucknow. [uh/lt]