Setidaknya empat supertanker milik China membawa minyak mentah Rusia jenis Ural ke negara tersebut, menurut sumber perdagangan dan data pelacakan. Moskow mencari tanker yang akan digunakan untuk ekspor minyaknya setelah negara-negara G7 memberlakukan batasan harga pada minyak Rusia yang sekaligus juga membatasi penggunaan layanan kargo dan asuransi Barat.
China, importir minyak utama dunia, terus membeli minyak Rusia meskipun Barat memberlakukan sanksi. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping berkomitmen untuk menjalin kemitraan tanpa batas yang diumumkan sebelum perang di Ukraina meletus.
Sejumlah sumber mengatakan supertanker kelima, atau pengangkut minyak mentah berukuran sangat besar (VLCC), sedang mengirimkan minyak mentah ke India. Negara Gujarat tersebut, mirip seperti China, terus membeli minyak Rusia yang dijual dengan harga diskon karena banyak pembeli Barat beralih ke pemasok lain.
Sebuah kapal tanker terlihat berlabuh di terminal ekspor minyak baru di pelabuhan timur jauh Kozmino, Rusia, pada Senin, 28 Desember 2009. (Foto: AP)
Kelima pengiriman minyak tersebut dijadwalkan tiba antara 22 Desember dan 23 Januari, menurut sumber dan data pelacakan kapal Eikon.
Batas harga minyak G7 yang diterapkan mulai Desember memungkinkan negara-negara di luar Uni Eropa untuk mengimpor minyak Rusia melalui laut, tetapi melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan asuransi ulang untuk menangani kargo minyak mentah Rusia kecuali jika dijual di bawah batas $60 per barel.
"Dengan harga (minyak jenis) Ural jauh di bawah batas harga, bisnis pembelian dan perdagangan Ural pada dasarnya sah," kata seorang eksekutif di sebuah perusahaan China yang terlibat dalam pengiriman.
BACA JUGA: Pendapatan Minyak Rusia Turun akibat Pembatasan Harga
Ketika Amerika Serikat dan sekutunya mencoba menghentikan pendapatan energi Moskow untuk menekan kemampuannya dalam mendanai perang Ukraina, Rusia dengan cepat mengalihkan ekspor minyak dari Eropa pada tahun lalu, dengan tujuan terutama ke Asia.
Pelayaran yang memakan waktu lebih lama, diskon besar-besaran, dan tarif angkut yang mencapai rekor tinggi memang memotong keuntungan Moskow. Namun penggunaan supertanker di rute Asia sekarang dapat memangkas biaya pengiriman.
Kementerian Energi dan Transportasi Rusia menolak berkomentar. Kementerian Luar Negeri China tidak menanggapi permintaan komentar, meskipun Beijing sebelumnya menyebut sanksi Barat terhadap Rusia adalah ilegal.
Supertanker Rusia Astro Lupus menunggu untuk menurunkan muatannya dari pengiriman langsung pertama minyak mentah Rusia ke Amerika Serikat pada 3 Juli 2002 di Teluk Meksiko 50 mil dari Houston, Texas. (Foto: AFP/Craig H. HARTLEY)
Menteri Perminyakan India Hardeep Singh Puri mengatakan pada Kamis bahwa India akan membeli minyak dari mana saja yang bisa mengamankan harga termurah.
Sumber industri mengatakan Rusia memberikan kilang India diskon sebesar $15-$20 per barel, dalam pengiriman tersebut dibandingkan dengan minyak Brent, menurut sumber.
Eksekutif perusahaan China yang terlibat dalam pengiriman memperkirakan total 18 supertanker China dan 16 kapal berukuran Aframax lainnya dapat digunakan untuk pengiriman minyak mentah Rusia pada tahun 2023, cukup untuk mengangkut 15 juta ton per tahun atau sekitar 10 persen dari total ekspor Ural.
VLCC dapat mengangkut hingga 2 juta barel, kapal Suezmax hingga 1 juta barel dan Aframax hingga 600.00 ribu barel. [ah/rs]