Di Tengah Tuntutan Mundur, PM Yunani Hadapi Mosi Tidak Percaya

Perdana Menteri Yunani George Papandreou berpidato di hadapan partainya, Partai Sosialis, di parlemen di Athena, Kamis (3/11).

Pemungutan suara bagi mosi ini terjadi sehari setelah PM Yunani George Papandreou membatalkan rencana referendumnya yang kontroversial.

Perdana Menteri Yunani dari Partai Sosialis, George Papandreou, menghadapi ancaman mosi tidak percaya di parlemen. Mosi ini berpotensi menentukan apakah paket talangan Eropa bagi negara yang terlilit utang ini akan diberikan.

Sejumlah anggota partai Papandreou mengatakan mereka akan mendukung Perdana Menteri hanya jika ia berjanji mengundurkan diri. Selain itu, partainya sendiri juga menuntut Papandreou memulai pembicaraan dengan oposisi mengenai pemerintahan transisi yang akan meratifikasi dana talangan Uni Eropa.

Mosi ini terjadi sehari setelah Papandreou membatalkan referendum kontroversial yang membuat murka para pemimpin dunia yang sedang berusaha merumuskan rencana penyelamatan Zona Euro.

Sehari sebelumnya, Papandreou membatalkan rencana referendum nasional mengenai kesepakatan dana talangan. Langkah ini ia ambil setelah oposisi kanan tengah Yunani sepakat mendukung paket talangan, yang mencakup program penghematan yang sangat tidak populer di kalangan rakyat Yunani.

Papandreou yang menghadapi tekanan internasional luar biasa supaya membatalkan referendum, mengatakan rencana tersebut adalah siasat politik untuk membuat pihak oposisi Yunani mendukung rencana dana talangan.

Pada hari yang sama, tokoh oposisi Yunani Antonis Samaras menuntut agar Papandreou mundur, dengan alasan ia membahayakan reputasi finansial Yunani di dunia dengan langkahnya menyerukan referendum.