Aktivis dan pakar Uighur sama-sama menyambut baik langkah Amerika dalam mengeluarkan East Turkistan Islamic Movement (ETIM) dari daftar organisasi teroris. Mereka mengatakan langkah yang diambil pemerintah Amerika pada November lalu itu membantu kelompok minoritas agama untuk dapat memperjuangkan hak-hak secara lebih efektif. Langkah ini juga akan semakin mempersulit China untuk menunjukkan bahwa tindakannya memberangus warga Muslim minoritas Uighur di Xinjiang merupakan langkah kontra-terorisme.
“Sampai taraf tertentu, di beberapa platform internasional, pemerintah China berhasil memberi label pada organisasi dan individu-individu Uighur sebagai teroris,” ujar Ilshat Hasan Kokbore, anggota World Uyghur Congress WUCyang berkantor di Munich, yang dituding China sebagai kelompok ETIM.
ETIM, yang juga disebut sebagai East Turkistan Islamic Party (ETIP), didirikan tahun 1997 di Pakistan oleh tokoh keagamaan Uighur Hasan Mahsum, yang berusia 33 tahun dan pernah hidup di pengasingan. Ia dilaporkan memimpin puluhan militan Uighur di perbatasan Afghanistan dan Pakistan, sebelum tewas dibunuh drone tentara Pakistan pada Oktober 2003.
BACA JUGA: AS Hapus Kelompok Militan Anti-China dari Daftar TerorisAmerika memasukkan kelompok itu dalam daftar organisasi teroris pada bulan September 2002, menuduh ETIM melakukan tindakan terorisme, seperti pembakaran, pembunuhan dan pemboman bis, bioskop, pusat perbelanjaan, pasar dan hotel di China. Pada bulan yang sama PBB mengikuti langkah itu berdasarkan permintaan Amerika, China, Afghanistan dan Kyrgyzstan.
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, dalam arahan singkat tanggal 20 Oktober, yang diterbitkan 5 November, mencabut sebutan teror. Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri, sebagaimana dikutip kantor berita Perancis AFP, keputusan itu diambil karena “selama lebih dari sepuluh tahun tidak ada bukti yang dapat dipercaya bahwa ETIM ada.”
James Millward, pakar China di Universitas Georgetown, mengatakan kepada VOA bahwa ETIM dimasukkan dalam daftar organisasi teroris di Amerika itu berdasarkan dokumen China, yang telah secara keliru mengaitkan daftar panjang tindakan kekerasan di dokumen itu pada satu kelompok saja, yaitu ETIM. [em/ah]