Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel akan menjadi pemimpin partai komunis negara itu. Ini diumumkan dua hari setelah Raul Castro mengatakan ia pensiun dari posisi tersebut.
Pengumuman itu dikeluarkan hari Senin. Ini kedua kalinya Miguel Diaz-Canel mengikuti jejak Raul Castro. Yang pertama adalah sebagai presiden dan kini menduduki posisi yang lebih berpengaruh dengan menjadi ketua partai.
Diaz-Canel mengambil alih jabatan presiden dari mentornya, Raul Castro, pada tahun 2018. Tetapi dalam pidato pengunduran diri Castro, yang sebagian disiarkan televisi, Castro tidak mengumumkan penggantinya sebagai ketua partai.
Diaz-Canel yang berusia 61 Selasa ini, telah mulai membuka ekonomi yang didominasi negara, hal yang didukung banyak orang muda Kuba.
Penunjukannya mengakhiri kekuasaan keluarga Castro, tetapi tidak demikian dengan pengaruh mereka.
Keluarga Castro memimpin revolusi yang menggulingkan pemerintah otoriter Fulgencio Batista pada 1959. Partai Komunis Kuba dibentuk enam tahun kemudian dengan Fidel Castro, kakak Raul, sebagai ketuanya.
Fidel Castro memimpin negara itu dengan kontrol ketat sampai kondisi kesehatannya membuat ia terpaksa menyerahkan kursi kepresidenan ke Raul pada tahun 2006.
Pada tahun 2011, Fidel Castro menyerahkan kepemimpinan partai komunis kepada adiknya. Empat tahun kemudian ia meninggal dunia.
Meskipun ia lahir setahun setelah revolusi, Diaz-Canel selalu berada di bawah bayang-bayang Castro bersaudara. Ia diangkat sebagai menteri pendidikan tinggi pada tahun 2009. Posisinya naik terus hingga ia diangkat sebagai wakil presiden pertama tahun 2012.
Diaz-Canel berprofesi sebagai insinyur tetapi hampir sebagian besar kariernya adalah sebagai politisi yang berusaha mencapai jabatan puncak. [uh/ab]