Dibawah Tekanan, Sejumlah Perusahaan Manufaktur AS Beroperasi Kembali

Suasana pabrik pesawat Boeing di Renton, Washington, 7 Desember 2015. (Foto: Reuters)

Boeing dan sejumlah kecil perusahaan manufaktur di seluruh Amerika, Senin (20/4), bersiap memulai kembali produksi mereka di tengah tekanan Presiden Donald Trump untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Perusahaan-perusahaan itu juga menghadapi perlawanan dari sebagian gubernur yang mengingatkan bahwa uji medis yang dilakukan belum cukup banyak untuk memastikan bahwa virus corona tidak akan kembali merebak.

Boeing, salah satu perusahaan terbesar di pantai barat Amerika mengatakan akan mengaktifkan sekitar 27.000 orang pegawainya untuk kembali bekerja minggu ini, guna memproduksi pesawat jet penumpang di pabriknya di Seattle. Namun Boeing tetap memberlakukan kebijakan guna mencegah penularan virus tersebut, termasuk memastikan pemakaian masker dan jam kerja yang berbeda.

Doosan Bobcat, sebuah perusahaan pembuat alat-alat pertanian yang sekaligus merupakan pabrik terbesar di North Dakota, mengumumkan sekitar 2.200 karyawannya di tiga pabriknya di negara bagian itu akan kembali bekerja.

Di bagian dunia lainnya, secara perlahan-lahan pabrik-pabrik mulai beroperasi kembali di Eropa, di mana krisis perebakan virus corona di negara-negara seperti Italia, Spanyol dan Jerman, mulai dapat diatasi. Sebagian negara di benua itu mengalami puncak perebakan beberapa minggu lebih dulu dibanding Amerika. Virus corona telah menewaskan lebih dari 160 ribu orang di seluruh dunia.

Dimulainya kembali denyut perekonomian di Amerika merupakan sebagian kecil upaya pemulihan setelah lebih dari 22 juta orang di Amerika kehilangan lapangan kerja.

Dalam perselisihan yang telah berubah menjadi politis, Presiden Trump mendorong untuk memulai kembali perekonomian, dengan tidak mempedulikan negara-negara bagian yang dipimpin oleh gubernur dari Partai Demokrat dan memanas-manasi demonstran yang merasa gubernur mereka bergerak terlalu lambat.

Meskipun sejumlah negara bagian lain – yang sebagian besar dipimpin oleh gubernur dari Partai Republik – telah memperlunak kebijakan, lainnya mengatakan mereka kekurangan pasokan uji medis yang dibutuhkan. Mereka juga mengingatkan bahwa mereka dapat terpapar gelombang kedua virus corona, terutama setelah semakin jelas bahwa orang tanpa gejala masih dapat menularkan penyakit. [em/ii]