Jaksa Agung Venezuela pada hari Senin (21/10) mengumumkan penahanan seorang mantan menteri perminyakan, dan menuduhnya bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk melemahkan industri yang menggerakkan perekonomian negara tersebut.
Jaksa Agung Tarek William Saab mengumumkan di Instagram penahanan Pedro Tellechea, yang menjadi menteri perminyakan Venezuela pada Januari 2023 pascapengunduran diri salah seorang sekutu terdekat Presiden Nicolás Maduro atas dugaan korupsi.
Saab mengatakan orang-orang di lingkaran dalam Tellechea juga ditahan, tetapi ia tidak menyebutkan nama-nama mereka. Dia juga tidak menyebutkan tuduhan spesifik apa pun.
BACA JUGA: Venezuela Tahan 5 Warga Asing, Termasuk 3 Warga AS, atas Tuduhan TerorismeSebagai menteri perminyakan, Tellechea bertanggung jawab atas perusahaan minyak mentah milik negara, Petroleos de Venezuela, yang umumnya dikenal sebagai PDVSA.
Saab menuduh Tellechea “menyerahkan” sistem komando dan kontrol otomatis PDVSA “kepada perusahaan yang dikendalikan oleh badan intelijen AS, sehingga melanggar semua mekanisme hukum dan kedaulatan nasional Venezuela.”
Saab menggambarkan sistem komando itu sebagai “otak” PDVSA. Dia tidak memberikan bukti apapun untuk mendukung tuduhannya.
Tellechea menjadi menteri perminyakan setelah pengunduran diri Tareck El Aissami, yang telah membantu Maduro dan pemerintahannya menyusun sebuah struktur untuk menghindari berbagai sanksi ekonomi internasional. El Aissami mengundurkan diri di tengah investigasi korupsi yang berujung pada penahanannya. [th/lt]