Sebuah konvoi yang tampak seperti kendaraan-kendaraan militer Rusia masuk ke sebuah pangkalan militer dekat ibukota Krimea, Simferopol.
Wartawan kantor-kantor berita yang merekam gerakan konvoi itu hari Sabtu mengatakan, rombongan kendaraan itu termasuk truk-truk tanki bensin, delapan kendaraan lapis baja dan dua ambulans. Konvoi itu masuk ke dalam kompleks lapangan terbang militer yang mengibarkan bendera Rusia.
Tapi pemerintah Rusia membantah telah mengirim pasukan ke Krimea selain yang biasa ditempatkan di pangkalan armada Laut Hitam di Krimea. Sebelumnya, saksi mata mengatakan, tembakan peringatan dilepaskan ketika pasukan pro-Rusia tidak mengizinkan sebuah tim pemantau Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa atau OSCE masuk ke Krimea. Ini adalah hari ketiga berturut-turut tim pemantau ditolak masuk ke Krimea.
Pejabat menteri luar negeri Ukraina, Andrii Deshchytsa hari Sabtu menyerukan penyeleksian diplomatik untuk mengakhiri krisis itu secara damai. Katanya, Ukraina terbuka untuk usul apapun yang akan menjurus kepada hasil-hasil yang nyata, tapi mengatakan Krimea akan tetap menjadi bagian Ukraina.
Tapi pemerintah Rusia membantah telah mengirim pasukan ke Krimea selain yang biasa ditempatkan di pangkalan armada Laut Hitam di Krimea. Sebelumnya, saksi mata mengatakan, tembakan peringatan dilepaskan ketika pasukan pro-Rusia tidak mengizinkan sebuah tim pemantau Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa atau OSCE masuk ke Krimea. Ini adalah hari ketiga berturut-turut tim pemantau ditolak masuk ke Krimea.
Pejabat menteri luar negeri Ukraina, Andrii Deshchytsa hari Sabtu menyerukan penyeleksian diplomatik untuk mengakhiri krisis itu secara damai. Katanya, Ukraina terbuka untuk usul apapun yang akan menjurus kepada hasil-hasil yang nyata, tapi mengatakan Krimea akan tetap menjadi bagian Ukraina.